Kontroversi sanksi yang diberikan kepada Yuran Fernandes (kiri) dan Ciro Alves (kanan) oleh Komdis PSSI. (Sumber: Instagram.)

OLAHRAGA

Siapa Eko Hendro Prasetyo? Ketua Komdis PSSI di Balik Sanksi Kontroversial Yuran Fernandes dan Ciro Alves

Rabu 14 Mei 2025, 21:23 WIB

POSKOTA.CO.ID - Menjelang akhir musim Liga 1 2024/2025, publik menyoroti terkait keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terkait sanksi yang diberikan kepada pemain.

Ketua Komdis PSSI, Eko Hendro Prasetyo mendapat sorotan tajam dari banyak pihak usai mengeluarkan dua sanksi kontroversial.

Keputusan yang paling menyita perhatian datang saat Komdis PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada Yuran Fernandes.

Bek asing PSM Makassar itu dijatuhi larangan beraktivitas sepak bola di Indonesia selama satu tahun, serta dikenai denda Rp25 juta.

Baca Juga: Berebut Tiket Asia, Empat Tim Saling Sikut Jelang Berakhirnya Liga 1 2024-2025

Sanksi ini diberikan akibat tindakan Yuran yang mengkritik kinerja wasit dan memukul monitor VAR setelah pertandingan panas yang penuh kontroversi.  Komdis menilai tindakan tersebut sebagai upaya mendiskreditkan sepak bola Indonesia.

Setelah memberikan sanksi kepada Yuran Fernandes, Komdis PSSI juga memberikan sanksi tambahan kepada pemain Persib Bandung, Ciro Alves.

Ciro menerima kartu merah usai menyikut pemain Malut United. Lalu ia juga dilarang bermain dalam dua pertandingan tambahan.

Sontak keputusan ini menimbulkan kontroversi dan pertanyaan publik mengenai keadilan sanksi di Liga 1 Indonesia.

Baca Juga: Skenario PSS Sleman Lolos Degradasi dan Bertahan di Liga 1, Masih Ada Harapan Walaupun Berat

Lantas siapa Eko Hendro Prasetyo yang berada di balik keputusan sanksi-sanksi yang diterima oleh pemain Liga 1?

Profil Eko Hendro Prasetyo

Sosok yang berada di balik keputusan-keputusan Komdis PSSI adalah Eko Hendro Prasetyo, yang menjabat sebagai Ketua Komdis untuk musim 2024/2025.

Ia bukan nama baru di kancah sepak bola nasional. Sebelumnya, Eko menjabat sebagai Legal Officer Arema Cronus dan pernah terlibat dalam kasus penting seperti inspeksi stadion oleh AFC pada 2015 dan pelanggaran flare tahun 2014.

Kariernya di PSSI dimulai sejak 2018, dan ia dikenal dekat dengan Dwi Irianto alias Mbah Putih, yang sempat terjerat kasus Satgas Anti Mafia Bola.

Baca Juga: Rumor Transfer Persib: David da Silva dan Rachmat Irianto Dikabarkan Masuk dalam Radar Incaran Persebaya

Selain itu, Eko juga pernah menjadi kuasa hukum Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC dalam tragedi Kanjuruhan.

Rekam jejak ini memunculkan dugaan potensi konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan Komdis.

Susunan Komdis PSSI 2024/2025

Adapun susunan Komdis PSSI musim 2024/2025, antara lain:

Struktur ini menjadi pusat perhatian setelah berbagai keputusan kontroversial menghantam beberapa pemain top di Liga 1.

Independensi Komdis PSSI Dipertanyakan

Publik mulai mempertanyakan independensi Komdis PSSI dalam menjatuhkan sanksi. Meski Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan bahwa Komdis adalah lembaga independen yang tidak bisa diintervensi, transparansi dalam proses pengambilan keputusan dinilai masih minim.

Erick bahkan menyarankan PSM Makassar mengajukan banding ke Komisi Banding PSSI untuk mendapatkan keadilan.

Namun, desakan untuk memperjelas proses hukum dan menghindari potensi keberpihakan semakin menguat.

Kontroversi yang melibatkan Eko Hendro Prasetyo serta Komdis PSSI mencerminkan tantangan besar dalam tata kelola sepak bola Indonesia.

Dengan tuntutan transparansi dan keadilan yang semakin tinggi dari masyarakat, masa depan pengambilan keputusan di tubuh komdis akan terus menjadi sorotan tajam.

Tags:
Erick ThohirLiga 1Komdis PSSICiro AlvesYuran FernandesProfil Eko Hendro PrasetyoEko Hendro Prasetyo

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor