POSKOTA.CO.ID - Teror yang dilakukan oleh debt collector (DC) pinjaman online (pinjol) di media sosial, seperti Instagram dan Facebook semakin sering terjadi.
DC pinjol tidak hanya menghubungi langsung para peminjam melalui pesan pribadi, tetapi juga nekat menyebarkan komentar-komentar bernada intimidasi.
Tak jarang, terror DC pinjol ini meluas ke akun milik teman atau keluarga korban demi menimbulkan tekanan psikologis agar utang segera dibayar.
Melihat fenomena ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil agar terhindar dari teror digital semacam ini.
Untuk itu, penting mengetahui cara efektif untuk mencegah dan mengurangi dampak teror DC pinjol di media sosial.
Baca Juga: 5 Cara Menghindari Modus Penipuan Pinjol Ilegal, Data Pribadi Bisa Dibobol
Cara Mencegah Teror DC Pinjol
Dikutip dari kanal YouTube Fintech ID, pada Rabu, 14 Mei 2025, berikut adalah langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah atau mengurangi teror DC pinjol di media sosial.
1. Gunakan Fitur Filter Komentar
Platform media sosial seperti Instagram dan Facebook memiliki fitur pengaturan privasi yang memungkinkan pengguna untuk memblokir komentar dengan kata-kata tertentu.
Setelah diaktifkan, komentar yang memuat kata-kata tersebut akan secara otomatis disaring dan tidak akan tampil di kolom komentar secara publik.
Ini adalah langkah pertama yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran aib secara terbuka.
2. Kunci atau Private Akun Sosial Media
Mengatur akun media sosial ke mode privat juga sangat dianjurkan, khususnya ketika Anda mulai merasa was-was atau mulai menerima komentar mencurigakan.
Dengan pengaturan ini, hanya pengikut yang Anda setujui yang bisa melihat unggahan, mengirim pesan, atau memberikan komentar.
Meskipun metode ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko, karena bisa jadi DC sudah lebih dulu mengikuti akun Anda.
Namun, langkah ini tetap memberikan batasan awal yang signifikan dalam menjaga ruang privasi Anda.
3. Nonaktifkan Akun untuk Sementara
Jika tekanan semakin tinggi, dan Anda mulai merasa kewalahan secara emosional, jangan ragu untuk menonaktifkan akun media sosial Anda sementara waktu.
Instagram dan Facebook sama-sama menyediakan opsi ini tanpa harus menghapus akun secara permanen.
Dengan menonaktifkan akun, Anda memberikan jeda waktu bagi diri sendiri untuk bernapas dan menenangkan pikiran tanpa harus terganggu oleh notifikasi dan komentar.
Baca Juga: Lokasi Ini Jadi Target Sasaran Debt Collector Pinjol, Debitur Galbay Wajib Catat
4. Hati-hati Saat Membagikan Data Pribadi
Salah satu celah yang sering dimanfaatkan oleh DC ilegal untuk melakukan penagihan tidak etis adalah akses terhadap informasi pribadi yang tersebar di internet.
Oleh karena itu, pastikan untuk tidak sembarangan menyebarkan data seperti nomor telepon, alamat email, nama lengkap, atau bahkan akun media sosial saat mendaftar ke layanan pinjaman online.
Selalu cek legalitas aplikasi pinjol di situs resmi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebelum mengajukan pinjaman.
Jika data pribadi Anda sudah tersebar, pertimbangkan untuk mengganti nomor kontak atau membuat akun baru demi keamanan.
5. Edukasi Teman dan Keluarga
Dalam banyak kasus, DC juga menyasar teman-teman di media sosial atau kontak keluarga dari nasabah galbay sebagai upaya menekan secara psikologis.
Jika hal ini terjadi, segera beri penjelasan kepada orang-orang terdekat Anda.
Katakan bahwa praktik penagihan seperti ini tidak beretika dan kemungkinan besar dilakukan oleh pihak pinjol ilegal.
Yakinkan mereka bahwa Anda sedang berupaya menyelesaikan masalah secara bertanggung jawab dan mohon dukungan untuk tidak terpancing emosi atau membalas pihak DC secara langsung.
Menghadapi teror digital memang tidak mudah, apalagi jika dilakukan oleh pihak yang menggunakan tekanan emosional sebagai senjata utama.
Meski begitu, dengan tindakan preventif yang tepat dan keteguhan mental, Anda bisa melindungi diri dari kerugian akibat teror dari DC pinjol.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat edukatif dan bertujuan memberikan panduan umum saat menggunakan layanan pinjol.
Pengguna juga diingatkan bahwa, pengajuan pinjaman, baik di platform legal maupun ilegal, adalah tanggung jawab pribadi dan mengandung risiko kredit.