POSKOTA.CO.ID - Teror penagihan oleh debt collector (DC) pinjaman online (pinjol) semakin meresahkan masyarakat. Baik pinjol legal maupun ilegal, tak sedikit yang menggunakan cara intimidatif seperti pesan WhatsApp beruntun, telepon spam, hingga penyebaran data pribadi di media sosial.
Banyak korban yang merasa terjebak, tidak tahu bagaimana menghentikan aksi tersebut. Lantas, apa sebenarnya yang memicu DC pinjol terus-menerus melakukan teror?
Ternyata, tanpa disadari, beberapa kebiasaan korban justru membuat mereka semakin menjadi target utama.
Mulai dari membuka pesan WhatsApp hingga memberikan janji pembayaran palsu, semua itu menjadi sinyal bagi DC untuk semakin gencar menekan.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Begini Cara Debt Collector Melacak Lokasi Debitur Pinjol, Simak Selengkapnya
Berikut lima faktor utama yang menyebabkan teror DC pinjol tak kunjung berhenti, lengkap dengan solusi praktis untuk mengatasinya.
Dengan memahami poin-poin ini, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan terhindar dari intimidasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penyebab Tidak Berentinya Teror DC Pinjol
- Membaca Chat WhatsApp dari DC
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan korban adalah membuka pesan dari DC. Menurut analisis, algoritma sistem penagihan pinjol akan menganggap Anda aktif dan berpotensi membayar jika sering membaca chat. Akibatnya, Anda menjadi prioritas target penagihan.
Solusi: Arsipkan chat WhatsApp dari DC tanpa membacanya. Jangan beri tanda bahwa Anda melihat pesan tersebut.
- Membalas Pesan atau Memberi Konfirmasi
Banyak korban teror DC karena membalas chat atau memberikan janji pembayaran. Misalnya, mengatakan, "Nanti saya bayar pas gajian" atau "Tunggu akhir bulan." Faktanya, DC tidak butuh alasan, mereka hanya mengejar pembayaran. Semakin Anda merespons, semakin gencar mereka menagih.
Solusi: Jangan balas pesan DC, terutama jika belum ada dana untuk melunasi. Jika terpaksa merespons, katakan langsung, "Saya belum bisa bayar," lalu abaikan.
Baca Juga: Iklan Pinjol Selalu Muncul di Hp? Begini Cara Menghapus Spam Ads di Hp dengan Mudah
- Memberi Kepastian Pembayaran Palsu
Janji pembayaran yang tidak ditepati justru memicu DC untuk semakin agresif. Mereka akan menganggap Anda sengaja menunda-nunda, sehingga penagihan diperketat, termasuk dengan ancaman atau teror.
Solusi: Hindari memberikan janji jika tidak yakin bisa membayar. Lebih baik diam atau beri penolakan tegas.
- Memblokir Nomor DC di WhatsApp
Beberapa korban berpikir dengan memblokir nomor DC, teror akan berhenti. Nyatanya, langkah ini justru memicu DC menggunakan metode lain, seperti menelepon dari nomor berbeda atau menyebarkan data pribadi.
Solusi: Jangan blokir, cukup abaikan. Gunakan fitur archive di WhatsApp untuk menyembunyikan chat tanpa memberi sinyal ke DC.
- Tidak Mengaktifkan Filter Panggilan Spam
DC kerap menelepon puluhan kali dalam sehari menggunakan nomor berbeda. Jika ponsel tidak dilengkapi filter spam, aktivitas Anda akan terus terganggu.
Solusi: Aktifkan filter panggilan di pengaturan ponsel (tersedia di Android versi 13 ke atas), dan juga gunakan aplikasi seperti GetContact atau Truecaller untuk memblokir otomatis nomor spam.
Baca Juga: Jangan Terjebak! Ini Akibat Fatal Sering Balas Chat DC Pinjol Ilegal
Menurut ahli keuangan digital, teror pinjol bisa diminimalkan dengan tidak memberi respons sama sekali. "DC hanya mengejar uang, bukan alasan. Semakin Anda bereaksi, semakin mereka menekan," ujarnya.
Bagi korban yang mengalami kekerasan digital, laporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau polisi cyber. Pastikan juga untuk tidak mengakses pinjol ilegal yang tidak terdaftar di OJK.
Bagi masyarakat yang mengalami teror penagihan secara berlebihan, segera laporkan kepada pihak berwajib atau melalui layanan pengaduan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perlindungan hukum tetap menjadi hak setiap warga negara, termasuk dalam menghadapi praktik penagihan yang melampaui batas kewajaran.
Dengan melaporkan, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga membantu memberantas praktik pinjol yang tidak bertanggung jawab. Bersikap waspada dan bijak dalam mengelola keuangan adalah kunci utama menghindari masalah pinjol di kemudian hari.