BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Petugas dan penumpang di Terminal Bus Pasar Baru, Bekasi Timur, mengeluhkan gangguan dari pengamen yang kerap melakukan aksi premanisme.
Para pengamen terkadang memaksa masuk ke dalam bus dan menekan penumpang untuk memberi uang.
"Kadang mereka sedikit maksa ke penumpang. Mengamen itu boleh, asal jangan pakai kekerasan. Jangan bentak-bentak apalagi teriak. Nanti penumpang bisa trauma," kata seorang sopir bus di Terminal Pasar Baru, Yanto, 48 tahun, Selasa, 13 Mei 2025.
Yanto mengaku sering mendapat keluhan dari penumpang. Namun, sopir dan kenek merasa serba salah karena beberapa pengamen tampak berperawakan besar dan mengintimidasi.
Baca Juga: Polisi Tangkap Preman Penganiaya Pedagang karena Tak Diberi Japrem di Tangerang
"Kami takut mereka tersinggung. Silakan saja kalau mau ngamen, tapi hormati juga penumpang. Jangan sampai ganggu mereka," tambah Yanto.
Meski ada spanduk larangan mengamen, pengamen tetap masuk bus dan menuntut uang.
Yanto berharap razia premanisme bisa menanggulangi pengamen yang melanggar.
“Razia ini bagus. Mungkin pengamen yang maksa-maksa itu bisa diberi pembinaan. Biar semuanya nyaman, baik penumpang maupun kru bus,” ujarnya.
Baca Juga: Pedagang Pasar Baru Bekasi Resah Minta Premanisme Segera Diberantas
Warnih, 45 tahun, kenek bus jurusan Kalideres–Bekasi, menilai aktivitas pengamen yang memaksa itu mengganggu kenyamanan penumpang.
“Enggak kehitung berapa pengamen yang datang tiap hari. Kadang suka maksa kalau nggak dikasih. Ini jelas ganggu banget,” kata Warnih.
Menurut dia, cara mereka yang memaksa dan kadang menganca bisa membuat penumpang takut naik angkutan umum.
“Kalau bisa, pemerintah juga fokus atasi pengamen yang ngelakuin premanisme. Jangan sampai penumpang makin enggan naik karena takut,” kata Warnih. CR-3