Soroti Ledakan Maut Pemusnahan Amunisi di Garut, DPR: Petugas Salah Prediksi

Senin 12 Mei 2025, 23:08 WIB
Ilustrasi ledakan. (Sumber: Pexels/Pixabay)

Ilustrasi ledakan. (Sumber: Pexels/Pixabay)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus (TB) Hasanuddin menyoroti ledakan maut dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 12 Mei 2025.

Dalam insiden tersebut, 13 orang yang meliputi empat anggota TNI dan sembilan warga sipil, tewas.

"Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa," kata TB Hasanuddin dalam keterangannya kepada awak media, Senin, 12 Mei 2025.

Hasanuddin menilai, pemusnahan amunisi itu menjadi berubah menjadi musibah, karena kesalahan prediksi petugas.

Baca Juga: Polisi Telah Menangkap Dokter Kandungan di Garut yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Pasien saat Pemeriksaan USG

Dalam insiden itu, petugas meyakini seluruh amunisi kedaluwarsa sudah hancur dalam pemusnahan atau peledakan sebelumnya. Namun, tak disangka terjadi ledakan susulan dari amunisi yang belum hancur.

"Akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan. Sehingga ledakan yang tak diduga itu menimbulkan korban," ujarnya.

Ia mengatakan, amunisi yang sudah kedaluwarsa atau afkir tidak bisa diprediksi secara pasti. Pasalnya, setelah amunisi kedaluwarsa, maka sifatnya sudah tidak normal, sehingga tidak semua meledak saat dimusnahkan.

"Ada yang meledak langsung, tapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal," ujarnya.

Baca Juga: Korban Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut jadi 13 Orang, Ini Identitasnya

Menurutnya, area peledakan yang terletak di wilayah pesisir sudah memenuhi standar keamanan dan sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, Hasanuddin menekankan, masyarakat tidak seharusnya memiliki akses ke area tersebut demi menjaga keselamatan bersama.

Berita Terkait

News Update