Sosiolog Robert Chambers menekankan bahwa kesenjangan sosial muncul akibat disparitas ekonomi, khususnya di daerah-daerah tertentu.
Data Ketimpangan Sosial di Indonesia
Fakta di Indonesia menunjukkan bahwa ketimpangan ekonomi masih menjadi tantangan besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), gini ratio Indonesia per September 2024 mencapai 0,388, naik dari Maret 2024 yang sebesar 0,379.
Di perkotaan, angka ini bahkan lebih tinggi yakni 0,402, dibandingkan 0,308 di pedesaan.
Gini ratio sendiri adalah indikator utama dalam mengukur ketimpangan pendapatan. Semakin tinggi angkanya, semakin besar jurang antara si kaya dan si miskin.
Baca Juga: Mengenal Istilah SYBAU yang Ramai di TikTok: Simak Arti, Asal Usul, dan Kapan Digunakannya
Misalnya, di Jakarta kita bisa menyaksikan kontras yang mencolok antara gedung pencakar langit dan permukiman padat yang minim fasilitas.
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya merata.
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial
Beberapa faktor penyebab kesenjangan sosial di Indonesia antara lain:
- Distribusi program bantuan yang belum merata
- Pembangunan infrastruktur yang masih terpusat
- Praktik korupsi yang menguntungkan segelintir pihak
- Angka kemiskinan yang tinggi akibat terbatasnya akses pekerjaan dan kebutuhan dasar
Baca Juga: Ganti HP? Begini Cara Mudah Pindahkan Akun TikTok ke Perangkat Baru
Ketimpangan ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga mencakup akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan hidup layak.