POSKOTA.CO.ID - Musisi sekaligus pelapor, Rayen Pono, angkat bicara terkait keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap anggota DPR RI Ahmad Dhani.
Ia menilai sanksi yang dijatuhkan terkait pelanggaran kode etik dinilai terlalu ringan dan tidak memberikan efek jera.
Dalam keterangannya kepada media pada Kamis, Rayen menyampaikan apresiasinya atas respons MKD terhadap laporan yang ia ajukan.
Baca Juga: MKD DPR RI Jatuhkan Sanksi ke Ahmad Dhani, Gara-Gara Kesalahan Penyebutan Nama Marga
Namun di sisi lain, ia menyesalkan keputusan lembaga tersebut yang hanya mengajarkan Ahmad Dhani cara meminta maaf tanpa disertai hukuman yang lebih tegas.
"Kalau buat saya, ini kayak urusan sepele. MKD yang isinya orang-orang penting harus rapat hanya untuk ngajarin anggota DPR minta maaf. Logikanya seperti itu," ungkap Rayen kepada wartawan dikutip Poskota pada Kamis, 8 Mei 2025.
Vokalis yang dikenal lewat lagu Cinta Dari Timur itu menilai Ahmad Dhani belum menunjukkan sikap yang seharusnya dimiliki seorang pejabat publik. Ia menyebut musisi senior itu terkesan arogan dan enggan mengakui kesalahan.
"Saya pribadi kurang puas dengan keputusan itu. Ahmad Dhani seperti hanya diajarin minta maaf di sidang, tanpa ada sanksi yang betul-betul menegaskan tanggung jawabnya sebagai figur publik," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Jawaban Judika Usia Dituding Ahmad Dhani Nyolong Lagu
Rayen menambahkan, sebagai tokoh dengan pengaruh besar di dunia hiburan maupun politik, Ahmad Dhani seharusnya memberikan contoh sikap yang baik kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
Ia khawatir, jika tindakan seperti ini dibiarkan, bisa memicu budaya saling meniru yang berpotensi menimbulkan ketegangan sosial.
"Dia punya massa, dia punya pengaruh, kalau dia gak pernah minta maaf, generasi berikutnya bisa berpikir kalau perbuatannya itu wajar-wajar aja," tambahnya.
Meski demikian, Rayen mengapresiasi keputusan MKD yang menyatakan Ahmad Dhani terbukti melanggar kode etik. Menurutnya, putusan ini bisa menjadi dasar kuat dalam proses hukum yang masih berjalan.
"Ya, paling nggak ini bisa jadi referensi buat proses hukum yang sedang bergulir. Itu hal positif yang bisa saya ambil," tutup Rayen.