POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari setelah pemakaman Paus Fransiskus, pata Kardinal pun disibukkan dengan pemilihan paus baru.
Dikabarkan bahwa pemilihan paus baru secara resmi dimulai pada Rabu, 8 Mei 2025.
Hal ini menandai konklaf pertama yang digelar dalam 12 tahun terakhir.
Dikutip dari New York Times pada Kamis, 8 Mei 2025, prosesi tersebut diawali dengan Misa Kudus di Basilika Santo Petrus, dilanjutkan dengan pergerakan para kardinal menuju Kapel Sistina pada pukul 16.30 waktu setempat.
Baca Juga: Terlibat Pornografi Anak, Vatikan Vonis Pastur Lima Tahun Penjara
Lalu setibanya di Kapel Sistina, upacara konklaf ditandai dengan pengucapan frasa Latin “extra omnes”, yang berarti “semua keluar.”
Kalimat ini menjadi isyarat agar semua orang, kecuali 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara, meninggalkan ruangan.
Pintu kapel kemudian ditutup rapat, dan proses pemilihan paus dimulai secara tertutup.
Pemilihan Tertutup dan Bebas Gangguan Dunia Luar
Baca Juga: Jumlah WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Bertambah, Diantaranya di Arab Saudi dan Vatikan
Menurut keterangan, selama konklaf berlangsung, para kardinal tidak diperbolehkan meninggalkan area Vatikan.
Segala bentuk komunikasi dengan dunia luar, termasuk penggunaan ponsel, akses internet, serta siaran televisi, dilarang demi menjaga kerahasiaan dan kekhusyukan proses pemilihan.
Situasi ini bertujuan agar para kardinal dapat fokus menentukan pemimpin baru Gereja Katolik tanpa intervensi atau tekanan eksternal.
Dimulai 16 Hari Setelah Wafatnya Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025 lalu, dan sesuai aturan, konklaf harus dimulai antara 15 hingga 20 hari setelahnya.
Tahun ini, Vatikan menetapkan hari ke-16 sebagai waktu pelaksanaan, agar persiapan logistik dan spiritual dapat dilakukan secara optimal.
Juru Bicara Vatikan, Matteo Bruni menjelaskan bahwa berbagai penyesuaian telah dilakukan, termasuk menutup Kapel Sistina untuk umum dan menyiapkan tungku pembakar khusus untuk surat suara.
Tahapan Pemungutan Suara
Para kardinal menuliskan secara manual nama calon paus yang mereka pilih, yang harus merupakan pria Katolik Roma yang sudah dibaptis.
Pada hari pertama, pemungutan suara dilakukan satu kali di sore hari. Setelahnya, empat sesi digelar setiap hari, dua kali pagi, dua kali sore.
Setiap selesai sesi, seluruh surat suara dibakar di tungku khusus. Jika belum tercapai suara dua pertiga, asap hitam akan terlihat mengepul dari cerobong Kapel Sistina.
Namun jika suara mayoritas telah tercapai, asap putih akan membubung sebagai pertanda bahwa paus baru telah terpilih.
Puncak Konklaf: “Habemus Papam”
Ketika seorang kardinal akhirnya terpilih dan menerima jabatan sebagai Paus, seorang kardinal senior akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman resmi dengan kalimat terkenal: “Habemus papam”, “Kita memiliki Paus.”
Pengumuman ini disambut antusias oleh ribuan umat dan wisatawan yang memadati Lapangan Santo Petrus, yang sejak awal telah menanti kemunculan pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang baru, lengkap dengan nama kepausan yang akan ia gunakan.
Tidak hanya itu, pengumuman telah dipilihnya paus baru pun disambut baik oleh sejumlah tokoh pemimpin dunia.