Dinkes Bogor bersama Pemkot mengambil sampel makanan di Bosowa Bina Insani. (Sumber: Dok. Pemkot Bogor)

JAKARTA RAYA

Dinkes Telusuri Dugaan Keracunan Akibat Program MBG di Bogor

Kamis 08 Mei 2025, 16:58 WIB

BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat menindaklanjuti laporan dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa di Bosowa Bina Insani Bogor pada Rabu, 7 Mei 2025.

Dinkes Kota Bogor langsung mengunjungi lokasi terkait untuk pengambilan sampel makanan pada Kamis pagi, 8 Mei 2025.

Keseluruhan sampel makanan yang didapat akan langsung diserahkan kepada tim laboratium untuk dilakukan pemeriksaan guna memastikan kandungan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Hasil pemeriksaan ini diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan Dinkes Kota Bogor langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengidentifikasi sumber masalah serta menghitung jumlah korban yang terdampak saat menerima laporan awal terkait dugaan keracunan MBG.

“Dari hasil penelusuran sementara, kasus pertama muncul sekitar pukul 15.00 WIB pada Selasa (6 Mei 2025), sehingga diduga kuat makanan yang dikonsumsi pada hari itu menjadi penyebabnya," ucap Retno, Rabu, 7 Mei 2025.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG, Kepala BGN: Bukan Settingan Apa Adanya

Data sementara mencatat 36 orang mengalami gejala, mayoritas berupa diare ringan, disertai mual, muntah, dan demam.

Dari total 36 kasus, 12 orang sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Hingga saat ini, lima di antaranya masih menjalani rawat inap, sementara tujuh lainnya telah pulih dan diperbolehkan pulang.

Sementara itu, 24 orang lainnya yang tidak dirawat inap menerima pengobatan sesuai gejala oleh dokter UKS di Sekolah Bina Insani.

Adapun siswa Sekolah Bina Insani yang mengalami keracunan diperkirakan berjumlah puluhan dan semua merupakan siswa TK serta SMP.

Selain itu, pengawasan juga telah dilakukan di dapur penyedia makanan guna memastikan proses pengolahan memenuhi standar keamanan pangan. Dapur yang bersangkutan diketahui memproduksi dan mendistribusikan 2.977 porsi makanan ke 13 sekolah.

“Hingga saat ini belum ditemukan laporan kasus serupa dari 12 sekolah lainnya,” ucap Retno.

Sebagai tindak lanjut, Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemantauan intensif di sekolah lain serta memastikan seluruh kasus ditangani dengan baik.

Koordinasi juga dilakukan dengan rumah sakit di Kota Bogor sebagai langkah antisipasi jika muncul pasien tambahan.

“Pihak sekolah juga kami minta untuk terus melakukan pendataan terhadap kemungkinan adanya korban baru,” katanya.

Dinkes memastikan penanganan kejadian ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari investigasi sumber kontaminasi, pengawasan fasilitas pengolahan makanan, hingga pemantauan kesehatan pasien. (cr-5)

Tags:
keracunan MBG di Cianjurdinkes kota bogorBosowa Bina InsaniMBG

Tim Poskota

Reporter

Aminudin AS

Editor