POSKOTA.CO.ID – Dalam beberapa waktu terakhir, banyak nasabah pinjaman online (pinjol) yang mengaku mendapatkan ancaman dari pihak yang mengatasnamakan “tim cyber pinjol.”
Mereka menakut-nakuti dengan mengatakan bahwa lokasi nasabah bisa dilacak secara akurat jika tidak segera membayar.
Salah satu pernyataan yang sering diterima berbunyi: “Tim cyber kami, kalau Anda tidak segera membayar, akan bisa melacak Anda.” Kalimat seperti ini tentu menimbulkan kepanikan dan kecemasan, terutama bagi masyarakat yang sedang terlilit utang pinjol.
Namun, benarkah mereka bisa melacak lokasi dengan akurat? Atau ini hanya trik untuk menakut-nakuti?
Fakta Pelacakan Lokasi oleh Aplikasi Pinjol
Secara teknis, pelacakan memang bisa terjadi, tetapi tidak sepenuhnya akurat dan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Pelacakan ini dimungkinkan karena ketika seseorang menginstal aplikasi pinjol, mereka biasanya memberikan izin untuk mengakses lokasi dan internet. Izin ini memungkinkan aplikasi mengirimkan data lokasi ke server mereka.
“Karena, pertama, kalian mengizinkan aplikasi tersebut mengakses lokasi. Benar, enggak? Kedua, kalian juga mengizinkan aplikasi mengakses internet,” kata edukator keuangan Hendra Setyo dalam kanal YouTube Solusi Keuangan.
Namun perlu diketahui, ini adalah fitur umum dalam aplikasi digital, bukan hanya milik pinjol. Artinya, aplikasi bisa tahu lokasi pengguna, tetapi tidak serta-merta menjadikan pengguna dalam pengawasan layaknya lembaga intelijen.
Baca Juga: Waspada! Ini Bahaya Tersembunyi di Balik Kemudahan Pinjol
Siapa Sebenarnya Tim Cyber Pinjol?
Ini menjadi pertanyaan penting yang patut ditelusuri. Dalam penjelasan Hendra Setyo, dijelaskan bahwa tidak semua pinjol memiliki sumber daya seperti yang digambarkan.
“Pertanyaannya yang paling mendasar adalah, siapa sebenarnya tim cyber pinjol itu? Pinjol yang mana? Memangnya semua pinjol punya tim cyber? Enggak,” kata Hendra.
“Di lapangan saja enggak semua pinjol punya sistem yang rapi, apalagi sampai punya tim cyber,”
Hal ini memperjelas bahwa istilah “tim cyber” kemungkinan hanya digunakan sebagai bahasa keren untuk menakut-nakuti nasabah. Bila benar mereka memiliki data lokasi, tetapi tidak ada tindakan nyata, maka ancaman itu tidak akan efektif.
Baca Juga: Matikan HP Saat Galbay Pinjol Bisa Masuk Bui? Simak Penjelasannya
Jangan Panik, Jangan Tertipu
Tidak semua ancaman perlu ditanggapi dengan kepanikan. Nasabah perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang hukum dan perlindungan konsumen.
“Pelajarilah undang-undang, pelajarilah aturan-aturan yang berlaku, agar kalian tidak mudah tertipu,”