"Sudah berdiri hampir 30 tahun, kami belum sepeser pun menerima kucuran hibah, baik dari Pemprov Jabar maupun Pemkab Purwakarta," katanya.
Padahal, menurutnya kegiatan belajar mengajar di lembaga tersebut berlangsung sangat padat, dari pagi hingga malam hari.
"Ironis, kami yang berada di perkampungan tak tersentuh bantuan hibah. Sedangkan yang di kota, karena punya akses politik, diguyur hibah dari mana-mana, ya Pemkab Purwakarta, Provinsi hingga Pusat," sesalnya.
Rudi menekankan pentingnya rasa keadilan dalam distribusi dana hibah.
"Adil di sini, ya harus merata. Jangan dipilah-pilah dan itu lagi itu lagi," seru dia.