Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Keluhkan Penurunan Omset, Bukan PKL atau Pungli tapi karena Ini

Minggu 04 Mei 2025, 15:08 WIB
Sejumlah pedagang di Los C, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, buka suara soal isu sepinya pasar. Mereka menegaskan bahwa bukan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) atau pungutan liar (pungli). (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Sejumlah pedagang di Los C, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, buka suara soal isu sepinya pasar. Mereka menegaskan bahwa bukan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) atau pungutan liar (pungli). (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Baca Juga: Pedagang Mangga Dua Bertahan Meski Sepi Pembeli: Enggan Kehilanggan Pelanggan Setia

"Banyak pesanan masuk lewat online, entah dari WhatsApp atau telepon. Jadi kami tinggal kemas di sini, kirim ke langganan. Kalau cuma ngandelin pembeli datang langsung, ya berat," Kata Sandra yang sehari-hari berdagang buah nanas.

Meski begitu, Sandra tidak menampik bahwa keberadaan PKL di luar area pasar memberi sedikit pengaruh bagi pedagang yang berjualan di Los C, pasar bagian dalam.

"Kadang pelanggan pilih beli di luar karena katanya lebih gampang milih buah. Tapi buat kami, dampaknya masih kecil. Yang paling berat itu karena daya beli masyarakat turun," katanya. CR-3

Berita Terkait

News Update