Kronologi dan dampak kebakaran hutan besar yang terjadi di sekitar jalan utama Yerusalem-Tel Aviv, Israel, pada akhir April 2025. (Sumber: Pinterest)

Internasional

Yerusalem Terbakar, Israel Tangkap Pelaku Pembakaran Hutan di Hari Kedua Investigasi

Jumat 02 Mei 2025, 16:51 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kebakaran hutan dahsyat yang terjadi di sepanjang jalur utama Yerusalem-Tel Aviv pada Rabu, 30 April 2025, kini mulai menunjukkan penurunan intensitas setelah dua hari upaya pemadaman tanpa henti oleh petugas setempat dan bantuan internasional.

Meski api belum sepenuhnya padam di beberapa titik, situasi secara umum mulai kondusif dan sejumlah jalan utama telah dibuka kembali untuk publik.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengonfirmasi bahwa kebakaran sempat meluas ke 11 lokasi strategis di sekitar Yerusalem dan mengancam tujuh kota terdekat.

Kondisi ini memaksa pihak berwenang untuk melakukan evakuasi massal terhadap lima komunitas penduduk demi menjaga keselamatan jiwa.

Baca Juga: Saldo DANA Gratis Rp100.000 Bisa Jadi Milik Anda, Begini 5 Cara Klaim Langsung Cair

Pemadaman Besar-besaran Dikerahkan

Sejak hari pertama insiden, lebih dari 150 tim pemadam kebakaran telah dikerahkan, dibantu oleh 12 pesawat pemadam milik Israel serta tambahan 8 pesawat bantuan dari Italia dan Siprus.

Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa pemadaman api terkendala oleh kondisi cuaca ekstrem berupa suhu tinggi dan hembusan angin kencang, yang menyebabkan penyebaran api menjadi sangat cepat.

“Kami menghadapi medan yang sulit dan sempit, namun tim kami terus bekerja siang dan malam untuk menahan penyebaran api,” ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Israel.

Dampak Langsung pada Penduduk

Menurut organisasi penyelamat nasional Magen David Adom (MDA), sebanyak 23 warga sipil telah dirawat, sebagian besar mengalami gangguan pernapasan akibat asap tebal serta luka bakar ringan. Di sisi lain, 17 petugas pemadam kebakaran mengalami cedera saat menjalankan tugas di lokasi kejadian.

Pihak Kepolisian Israel juga turun tangan, berjaga sepanjang malam untuk mengatur lalu lintas dan membantu proses evakuasi.

Dalam pernyataan resminya, kepolisian menyebut bahwa pembukaan kembali akses jalan utama dilakukan secara bertahap setelah area dinyatakan aman dari risiko jilatan api.

Tindakan Hukum terhadap Tersangka

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers nasional menyatakan bahwa pihaknya telah menahan 18 orang tersangka yang diduga terlibat dalam pemicu kebakaran hutan ini.

Meski identitas serta motif para pelaku masih belum diungkap secara lengkap, penyelidikan intensif sedang dilakukan oleh otoritas keamanan.

“Ini bukan sekadar bencana alam. Ada indikasi kuat keterlibatan unsur kriminal yang membahayakan ribuan jiwa dan lingkungan hidup kita,” tegas Netanyahu.

Langit Menghitam dan Krisis Lingkungan

Kebakaran besar ini tidak hanya melumpuhkan akses vital antara dua kota utama di Israel, Yerusalem dan Tel Aviv, namun juga mengakibatkan langit menghitam selama berjam-jam.

Ribuan hektar hutan dan kawasan lindung dilaporkan habis terbakar, menimbulkan ancaman serius terhadap keseimbangan ekosistem setempat.

Media penyiaran publik Kan melaporkan bahwa insiden ini menjadi salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah terbaru Israel. Langit yang menghitam, kualitas udara memburuk, dan bau asap menyelimuti beberapa kota dalam radius puluhan kilometer dari pusat kebakaran.

Bantuan Internasional dan Solidaritas Global

Menghadapi skala bencana yang meluas, pemerintah Israel menerima bantuan dari sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Eropa. Dua negara yang paling awal merespons adalah Italia dan Siprus, yang mengirimkan pesawat pemadam dan peralatan canggih untuk membantu upaya pemadaman dari udara.

“Kerja sama ini menunjukkan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi bencana lingkungan global,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

Evaluasi dan Tindakan Selanjutnya

Dinas Meteorologi Israel memperkirakan bahwa cuaca panas dan angin kering masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, sehingga potensi kebakaran lanjutan tetap harus diwaspadai.

Pemerintah telah menginstruksikan peningkatan patroli hutan dan instalasi alat deteksi dini kebakaran di beberapa wilayah rawan.

Otoritas Israel juga tengah mempersiapkan rencana rehabilitasi lingkungan, termasuk penanaman kembali pohon dan perlindungan terhadap satwa liar yang terdampak. Banyak spesies hewan harus mengungsi atau kehilangan habitat akibat kebakaran besar ini.

Baca Juga: Soroti Kehadiran Hercules di Kediaman Jokowi, Gatot Nurmantyo: Kalau Menggunakan Preman Itu Sangat Memalukan

Kritik dan Isu Sosial

Di tengah penanganan kebakaran, publik Israel juga menyoroti isu lain seperti penangkapan sutradara Palestina Hamdan Ballal, yang baru saja memperoleh penghargaan internasional atas film dokumenternya tentang konflik Israel-Palestina.

Penangkapan tersebut memicu kecaman dari berbagai kalangan dan berpotensi memperkeruh tensi sosial yang sedang tinggi.

Selain itu, peristiwa ini memunculkan kembali kritik terhadap manajemen bencana pemerintah Israel, yang dinilai belum memiliki sistem deteksi dini yang optimal, serta minimnya edukasi publik dalam pencegahan kebakaran hutan.

Kebakaran hutan besar di sekitar Yerusalem pada akhir April 2025 merupakan peristiwa krisis lingkungan yang memerlukan respons cepat dan terkoordinasi.

Meski api kini sudah sebagian besar terkendali, dampaknya terhadap masyarakat, ekosistem, dan stabilitas sosial-politik masih akan terasa dalam waktu yang cukup lama.

Langkah penyelidikan terhadap pelaku, dukungan internasional, serta perbaikan kebijakan lingkungan menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Tags:
bantuan internasionalpenyelidikan kebakaranevakuasi pendudukpemadaman api Israel 2025Kebakaran hutan Yerusalem

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor