JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMK 24 Jakarta belum berjalan normal. Tahun ini, sekolah tak menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
“Kondisi dan suasana gedung baru belum mendukung. Kita juga masih fokus mempertahankan sekolah agar tetap berdiri dan KBM segera kembali normal. Jadi, dengan terpaksa anak-anak kita liburkan tanpa upacara dan perayaan Hardiknas,” ujar Pasca, Kepala Sekolah SMK PGRI 24 Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
Pihak sekolah membeberkan sejumlah tagihan dari Yayasan Annida Al Islamy yang membebani.
SMK 24 Jakarta kerap menerima tuntutan biaya atas penggunaan gedung lama di Peta Utara, Kalideres, dari yayasan, meski kerusakan gedung sudah diperbaiki.
Baca Juga: Gedung Baru Belum Siap, SMK PGRI 24 Jakarta Masih Tersandera Tagihan Yayasan
“Kaca, pintu sudah kita ganti. Cat sudah kita perbaiki, lapangan sudah kita cor. Dan sekarang minta lagi, tapi kita tidak mau karena yang diminta sudah bukan menjadi tanggung jawab kita,” kata Siti Komaria, staf sarana dan prasarana SMK PGRI 24 Jakarta,.
Siti menyebut, perbaikan gedung lama menelan biaya hingga Rp10 juta. Selain itu, beberapa aset sekolah seperti pagar dan mesin air juga diambil pihak yayasan.
“Kami sudah mengalah terlalu banyak, tapi masih juga diberi tagihan yang membebani. Padahal sengketa tanah itu urusan hak waris antar keluarga, bukan urusan sekolah,” tambahnya.
Selama masa relokasi, para guru turut bahu membahu menutupi kekurangan anggaran.
“Kami sepakat patungan meminjamkan uang dari kekurangan untuk operasional sekolah. Nanti diganti kalau sudah ada pemasukan. Sementara ini, pemasukan sekolah menunggu KJP siswa cair,” jelasnya.
Baca Juga: Disdik Pastikan SMK PGRI 24 Jakarta Mulai Belajar di Lokasi Baru 1 Mei