POSKOTA.CO.ID - Purnawirawan TNI, Gatot Nurmantyo secara terbuka mengungkapkan kemarahannya terhadap premanisme di Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga menyerukan untuk berantas korupsi dan mafia agar kekayaan Indonesia bisa dirasakan oleh rakyat.
Dalam sebuah podcast yang diunggah di kanal Refly Harup pada Kamis, 1 Mei 2025. Ia berbincang terkait peristiwa yang sempat viral yakni konflik dengan Hercules.
Hersubeno Arief dan Refly Harun hadir sebagai host atau pewawancara dalam podcast tersebut.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Marah pada Hercules Sebut Preman Berbaju Ormas dan Tak Tahu Diri
Semula keduanya menanyakan terkait konfilk dengan Hercules dan Gatot secara terbuka marah, karena menilai Hercules tidak menghargai para purnawirawan serta menuduh akan melakukan kudeta.
“Ingat, kau (Hercules) TBO (Tenaga Bantuan Operasi). Kau bisa ke Jakarta pakai apa? Purnawirawan juga yang bawa ke sini. Kok ngomong seenaknya gitu, tidak sopan,” kata Gatot dikutip pada Jumat, 2 Mei 2025.
Selain itu, ia juga menyebut jika pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama memberantas aksi premanisme tersebut.
“Premanisme, mafia dan korupsi, itu harus diberantas. Itu kanker di masyarakat. Itu enggak boleh ada,” ungkap Gatot.
Pandangan Terkait Hercules di Kediaman Jokowi
Kemudian Refly Harun melontarkan pertanyaan terkait mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada saat warga meminta klarifikasi terkait ijazah, tetapi dihadapkan dengan sosok preman.
“Kita heran, padahal yang ingin bersilaturahmi itu orang-orang biasa kok tiba-tiba dihadapkan dengan preman,” kata Refly.
Setelahnya Gatot pun memberikan pandangannya terhadap peristiwa tersebut.
“Sebetulnya, kalo itu benar-benar menggunakan preman ya sangat memalukan. Masa rakyatnya sendiri yang dulu memilih Jokowi tidak diterima, tetapi preman diterima,” ucap Gatot.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Serang Hercules: Tidak Mungkin Presiden Prabowo Backup Preman Kayak GRIB
Gatot juga menyebutkan hal yang membuatnya marah ialah karena Hercules menganggap semua bisa dilakukan karena dekat dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Justru itu yang membuat saya marah, sudah jelas-jelas Presiden Prabowo membicarakan preman bahkan tertulis, sehingga tidak mungkin Prabowo memback-up preman seperti Grib,” ujarnya.
“Saya tegaskan sebagai rakyat Indonesia tidak mungkin Presiden Prabowo sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan memback-up Grib,” pungkasnya.