POSKOT.CO.ID - Kasus perjokian yang mengejutkan di UTBK 2025 baru-baru ini menghebohkan publik setelah seorang joki teridentifikasi di pusat UTBK ISBI Bandung.
Panitia SNPMB mengungkapkan bahwa joki tersebut bernama Lukas Valentino Nainggolan, yang diduga telah menjadi joki setidaknya untuk empat peserta UTBK.
Baca Juga: Kecurangan UTBK 2025 Libatkan Bimbel hingga Joki, Ketua SNPMB: Dugaan Ada Operasi Jaringan Tertentu
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok mengonfirmasi penangkapan joki tersebut, dan menyebut bahwa pihaknya masih melacak identitas peserta yang dibantu oleh joki tersebut.
"Kami sebutkan 4 orang karena memang masih kami lacak," kata Eduart dalam konferensi pers yang disiarkan lewat YouTube SNPMB ID yang dikutip Kamis, 1 Mei 2025.
Mendapatkan laporan terkait keterlibatan salah satu mahasiswanya dalam kasus ini, pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) pun memberikan klarifikasi.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diterbitkan pada Kamis, 1 Mei 2025, ITB mengonfirmasi bahwa Lukas Valentino Nainggolan memang merupakan mahasiswa aktif di kampus tersebut. Meski demikian, ITB menegaskan bahwa kejadian ini tidak terjadi di pusat UTBK ITB.
“Perlu kami informasikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB,” ujar perwakilan ITB. Mereka juga menyesalkan tindakan tersebut, mengingat mahasiswa seharusnya menjaga etika akademik yang tinggi.
Baca Juga: Viral Modus Baru Kecurangan UTBK-SNBT 2025: Soal Bocor di X, Kamera Tersembunyi di Baju dan Behel
Sebagai langkah tegas, ITB pun telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan yang bertugas untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
Jika terbukti bersalah, komisi tersebut akan memberikan rekomendasi sanksi yang sesuai kepada Rektor ITB.
"Untuk dugaan tindak pidana, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," tambah pihak ITB.
ITB menyatakan komitmennya untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas akademik, serta memastikan terciptanya lingkungan akademik yang bersih, etis, dan dapat dipercaya.