Kecurangan UTBK 2025 Libatkan Bimbel hingga Joki, Ketua SNPMB: Dugaan Ada Operasi Jaringan Tertentu

Rabu 30 Apr 2025, 18:21 WIB
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 24 April 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 24 April 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) membongkar dugaan adanya jaringan joki lintas provinsi untuk melakukan praktik kecurangan dalam UTBK 2025.

Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok mengungkapkan bahwa kecurangan ditemukan di 13 pusat UTBK dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 50 orang dan jumlah joki 10 orang.

“Ada juga keterlibatan salah satu bimbel di Yogyakarta yang memobilisasi keterlibatan peserta,” ujar Eduart dalam konferensi persnya dikutip pada 30 April 2025.

Tak hanya itu, Eduart menyoroti kecurangan yang terjadi ini dugaannya melibatkan orang dalam di pusat UTBK.

Baca Juga: 5 Modus Kecurangan UTBK 2025 yang Terungkap, Cek Apa Saja!

“Ada orang dalam di lokasi pusat UTBK,” kata Eduart.

Selanjutnya ia juga menyebutkan bahwa semua pilihan jurusannya adalah fakultas kedokteran.

Eduart menyoroti lokasi kecurangan terjadi pada pusat UTBK yang tidak sama dengan provinsi atau pulau asal peserta dan pilihannya di provinsi atau pulau lainnya.

“Disinyalir ada keterlibatan jaringan yang memanfaatkan UTBK untuk kepentingan bisnis tertentu,” ungkapnya.

Baca Juga: Viral Modus Baru Kecurangan UTBK-SNBT 2025: Soal Bocor di X, Kamera Tersembunyi di Baju dan Behel

Kecurangan UTBK 2025

Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 24 April 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Berdasarkan keterangan dari konferensi persnya, praktik kecurangan ini cukup canggih bahkan menggunakan kacamata yang ditempel kamera dengan mikrofon.

Berita Terkait

News Update