"Kapasitas IGD yang terbatas pada saat kejadian menyebabkan beberapa pasien harus menunggu antrean, namun prioritas tetap diberikan kepada pasien yang dalam kondisi gawar darurat," ucapnya.
Kronologi Kejadian
Kejadian itu terjadi pada Senin, 28 April 2025 sekitar pukul 21.20 WITA dan pasien gawat darurat itu datang dengan menggunakan mobil ambulans.
Baca Juga: Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi di Jakpus Jadi Tersangka, Begini Kronologi dan Pengakuannya
Akhirnya, perawat dan dokter yang saat itu bertugas menangani pasien pria tersebut di dalam mobil ambulans hingga kondisinya kembali membaik.
"Dokter yang sedang bertugas segera memeriksa pasien di atas ambulans sambil melaporkan hasil pemeriksaan tanda vital," ucapnya.
Dokter telah menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa ruangan IGD sedang penuh dan dalam antrean. Namun, keluarga pasien tetap bersikeras ingin ditangani di RS Unhas.
Dokter menjelaskan pasien bisa ditangani sementara di dalam ambulans karena semua brankar di IGD telah terpakai. Hingga, pasien mendapatkan penanganan medis dan pasien sudah mulai membaik.
Baca Juga: Miris dengan Kasus Pelecehan di Malang, Wamenkes: Mencederai Sumpah Dokter!
Kemudian, saat menunggu beberapa saat akhirnya pasien sudah bisa ditempatkan di kamar perawatan untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
"Sekitar satu jam tempat tidur di IGD tersedia dan pasien yang menunggu termasuk pasien di atas brankar ambulans dapat masuk," ujarnya.
Perekam Video
Pihaknya menyesalkan adanya pengambilan gambar dan video di lingkungan rumah sakit tanpa izin yang telah melanggar aturan hingga menghambat proses pelayanan medis.
Baca Juga: Ambulans Tejebak Macet di Tanjung Priok, Pasien Terpaksa Diturunkan dan Didorong ke RS Koja