Massa dari Konfederasi Barisan Buruh Indonesia (KBBI) berunjuk rasa pada Hari Buruh atau May Day di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Internasional

Pakai Topeng Joker, Ratusan Pekerja Kritisi Hari Buruh di Monas Kental Muatan Politis

Kamis 01 Mei 2025, 13:26 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sedikitnya 150 buruh dari Konfederasi Barisan Buruh Indonesia (KBBI) menggunakan topeng joker saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025.

Berbeda dengan buruh yang berada di dalam kawasan Monas yang 'berpesta' juga dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto, KBBI justru melakukan demo juga aksi teatrikal.

Namun, kedatangan mereka tidak diindahkan dan disebut malah dibatasi. Padahal mereka datang ingin menyuarakan aspirasi saat May Day 2025 karena sesuai momentum.

Baca Juga: Peringatan Hari Buruh 2025: Ribuan Pekerja Turun ke Jalan, Ini Tuntutan Mereka

Sekretaris Federasi Serikat Buruh Militan, Ilham Jimbo mengungkapkan, pada hari buruh yang dihadiri Presiden Prabowo hari ini, mereka justru mendapatkan batasan saat menyampaikan aspirasi.

"Ini kan hari buruh pertama di pemerintahan Prabowo ya, nah mungkin karena kami berbeda dengan yang didalam ya, kami mendapat batasan2 hari ini," kata Ilham di lokasi.

"Tadi pagi baru mulai aksi kemudian diminta untuk berhenti. Kemudian dikasih waktu siang ini cuma sampai jam 12 sampai jam 1, jadi ada batasan-batasan," sambungnya.

Ilham mengatakan, massa dibatasi saat menyampaikan aspirasi mereka yang dianggap tidak sesuai dengan kegiatan peringatan Hari Buruh hari ini.

Baca Juga: 6 Tuntutan Buruh akan Diakomodir Pemerintah, Ini Kata Mensesneg

"Mungkin karena kami bawa apsirasi berbeda, mungkin. Tadi kalau dari polisi kan bilang hari ini harus steril dari aksi, harus steril dari tuntutan. Nah kita bawa tuntutan, kita aksi, nah itu gak boleh," ucapnya.

Aspirasi dan Tuntutan

Massa dari KBBI sendiri pada Hari Buruh 2025 membawa sejumlah aspirasi dan tuntutan. Salah satunya yakni meminta koruptor dihukum mati.

Namun massa tak menyangka jika aspirasi yang mereka suarakan justru malah tidak bisa disampaikan alias mendapatkan batasan.

"Kita ada tuntutan salah satunya kan hukum mati koruptor, rakyat menjadi hakim," ucapnya.

Ia pun menanggapi buruh yang merayakan May Day di dalam kawasan Monas, yang mendengar sambutan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurut dia, itu hanyalah kegiatan seremonial yang sangat kental dengan muatan politis.

Bahkan Ilham menganggap jika buruh yang mengikuti Hari Buruh di dalam kawasan Monas itu bukan representasi buruh sesungguhnya.

"Itu sih seremonial aja sih, kita tau yang di dalam itu kan serikat kuning kan, bukan representasi dari buruh sesungguhnya, gitu," tuturnya.

"Itu kan cuma mereka enggak mewakili dari buruh sebenarnya. Itu hanya ambisi dari elitnya aja sebenarnya yang pengen dekat sama kekuasaan," tambah Ilham.

Ilham menambahkan, massa dari KBBI sengaja mengunakan topeng joker karena mereka merasa korban dari sistem yang menindas. Soson joker diketahui korban kekerasan yang menindas.

"Nah buruh juga sama kan, buruh kan korban sistem yang menindas. Jadi kita merasa ada kesamaan dengan joker," ucap dia.

Tags:
Hari Buruh InternasionalHari BuruhMay Day 2025topeng jokerPresiden Prabowo

Pandi Ramedhan

Reporter

Aminudin AS

Editor