Lokasi pembunuhan kakak oleh adik kandungnya di Pamulang, Tangerang Selatan. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

JAKARTA RAYA

Korban Pembunuhan Adik Kandung di Pamulang Dikenal Mudah Bergaul

Kamis 01 Mei 2025, 09:01 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh adik kandung di Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu siang, 30 April 2025, dikenal baik di lingkungan.

Ketua RT 04 RW 14, Syahroni alias Oding mengatakan Narun, 60 tahun, dikenal baik oleh warga. Ia juga sering menegur warga dan berbincang.

"Dulu pernah jadi sopir angkot. Karena sudah usia sehingga tidak kerja lagi. Sehari-hari ditutupi oleh usaha istrinya membuka toko baut di Jalan Raya Aria Putra depan Masjid Darussalam. Jika pulang kerja korban juga sering jemput istrinya dengan jalan kaki melewati jalan warga," katanya.

Korban yang mempunyai tiga anak itu tewas setelah dibacok oleh adiknya bernama Wili, 50 tahun. Warga pun kaget saat mengetahui jika Narun dibunuh oleh adiknya di depan toko kelontong.

Baca Juga: Buruh Jabar Tak Gelar Aksi di Gedung Sate, Pilih Fokus Peringati May Day di Jakarta

"Kaget banget setelah mendapat kabar dari warga Bang Narun tewas mengenaskan dengan luka gorokan di leher," ucapnya.

Berebut Harta Warisan

Desaa-desus permasalahan perebutan warisan dalam keluarga Bang Narun ini, menurut Oding sudah menjadi rahasia umum.

Semua warga sudah mengetahui dugaan motif pelaku menghabisi nyawa korban karena permasalahan warisan.

"Untuk pelaku dikenal sangat kuat dengan main judi," ujar Oding.

Baca Juga: Inzaghi Puji Yamal: Bakat Langka yang Buat Inter Kewalahan

Oding menjelaskan, rumah milik orang tua yang ditempati keluarga korban diduga salah satu pemicu luapan emosi dari pelaku melampiaskannya kepada korban.

"Korban tinggal di RT 4 RW 9, masih menempati rumah warisan dari orang tuanya. Peninggalan satu-satunya harta orang tua, rumah sudah mau dijual tapi belum laku-laku," tuturnya.

Sementara itu pelaku menginginkan agar rumah waris tersebut segera dijual dan bisa dibagikan.

Tags:
Tangerang Selatanharta wariswarisanadik bunuh kakakpembunuhanPamulang

Angga Pahlevi

Reporter

Firman Wijaksana

Editor