POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial (bansos) agar tepat sasaran dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu langkah terbaru adalah dengan mengimplementasikan Data Terpadu Sosial Ekonomi (DTSE) yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
DTSE hadir sebagai penyempurnaan dari sistem sebelumnya, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Lantas, apa itu DTSE dan bagaimana perbedaannya dengan DTKS? Artikel ini akan membahas secara lengkap informasi penggunaan DTSE oleh Kemensos.
Baca Juga: Penuhi Syarat-Syarat Ini untuk Mendapatkan Bansos BPNT 2025
Apa Itu DTSE?
DTSE adalah sistem data terintegrasi yang menjadi acuan tunggal dalam penyaluran bansos di Indonesia.
Sistem ini mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, termasuk data DTKS dari Kemensos, data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari BAPPENAS, dan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) dari BKKBN.
Perbedaan DTSE dan DTKS
Perbedaan mendasar antara DTSE dan DTKS terletak pada cakupan dan pengelolaannya. DTKS sebelumnya hanya dikelola oleh Kemensos, sementara DTSE melibatkan berbagai kementerian dan lembaga.
Hal ini membuat DTSE lebih dinamis dan akurat karena data terus diperbarui dan divalidasi dari berbagai sumber. Berikut beberapa perbedaan utama:
- Pengelolaan: DTKS dikelola Kemensos, DTSE melibatkan banyak pihak (lintas kementerian dan lembaga).
- Cakupan Data: DTKS berfokus pada kesejahteraan sosial, DTSE lebih luas mencakup data sosial ekonomi secara menyeluruh.
- Pembaruan Data: DTKS diperbarui secara periodik, DTSE lebih dinamis dan berkelanjutan.
- Tujuan: DTKS sebagai dasar penyaluran bansos, DTSE sebagai acuan tunggal program kesejahteraan sosial yang lebih luas.
Keunggulan DTSE
Integrasi data dari berbagai sumber memastikan data yang digunakan lebih valid dan minim kesalahan.
Dengan data yang akurat, bansos dapat disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. DTSE meminimalisir potensi duplikasi penerima bansos.
Penggunaan DTSE meningkatkan efisiensi program-program kesejahteraan sosial. Proses pendataan dan penyaluran bansos menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Baca Juga: Pencairan Dana Bansos PKH BPNT 2025 Dikirim untuk KPM Terpilih, Cek Statusnya Pakai NIK KTP di Sini
Bagaimana Cara Pengecekan Data DTSE?
Meskipun DTSE merupakan sistem yang terintegrasi, untuk saat ini belum ada portal khusus yang disediakan untuk pengecekan data DTSE secara langsung oleh masyarakat.
Namun, masyarakat dapat memantau informasi terkait DTSE melalui pengumuman resmi dari Kemensos atau pemerintah daerah.
Selain itu, pastikan data kependudukan Anda (NIK, KTP, dan KK) sudah akurat dan terbarui di Dukcapil.
Dampak DTSE bagi Masyarakat
Dengan data yang lebih akurat dan terpadu, DTSE diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, di antaranya:
- Bantuan sosial lebih tepat sasaran dan efektif mengurangi angka kemiskinan.
- Program-program pemerintah di bidang kesejahteraan sosial berjalan lebih efisien.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.
Baca Juga: Siswa Ini Berhak Dapat Bantuan Dana Rp1.800.000 dari Bansos PIP, Simak Syaratnya!
Kesimpulan
DTSE merupakan langkah maju dalam upaya perbaikan sistem penyaluran bansos di Indonesia.
Dengan data yang lebih akurat dan terintegrasi, diharapkan bantuan sosial dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
Implementasi DTSE juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan program-program kesejahteraan sosial yang lebih efektif, efisien, dan transparan.