POSKOTA.CO.ID - Perayaan malam pergantian tahun menjadi momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang, tak terkecuali masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Apalagi biasanya di kota-kota besar, perayaan malam tahun baru selalu meriah penuh gegap gempita dengan hadirnya sejumlah kegiatan festival dan juga pesta kembang api.
Namun, ada satu hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh masyarakat Jakarta jika ingin menikmati kemeriahan malam pergantian tahun, yaitu prakiraan cuaca. Gemarlap pesta kembang, hingar bingar terompet menyambut tahun baru, semuanya akan terasa hampa jika di waktu yang sama hujan turun lebat dan disertai angin kencang.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andri Ramdhani mengatakan, Jakarta diperkirakan berawan pada Selasa, 31 Desember 2024 pukul 19.00-01.00 WIB.
Sementara itu, cuaca di lima wilayah administrasi Jakarta diperkirakan berawan, sedangkan hanya wilayah Kepulauan Seribu yang berpotensi hujan ringan pada Rabu, 1 Januari 2025 pukul 01.00-07.00 WIB.
"Suhu udara 24 - 31 derajat celcius, kelembapan udara 80-95 persen. Kemudian kecepatan ngin dari Barat-Barat Laut, 10 - 25 km/jam," kata Andri, Sabtu, 28 Desember 2024.
Sebelumnya BMKG telah memberikan imbauan kepada masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), terutama wilayah Jawa, Bali dan Sumatera.
Cuaca buruk tersebut disebabkan sejumlah faktor, yakni fenomena La Nina yang berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen.
"Kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Selain fenomena La Nina, dinamika atmosfer lain juga terjadi, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia. Hal itu juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Ia pun mengimbau perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mewaspadai gelombang tinggi di laut saat fenomena Cold Surge. Menurutnya, cuaca ekstrem akan berlangsung mulai akhir 2024 hingga April 2025.
"Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg," ucap Dwikorita.