Darmaningtyas mengimbau Dishub DKI untuk lebih fokus pada strategi memindahkan pengguna mobil pribadi ke transportasi umum, khususnya MRT, alih-alih menghapus layanan TJ.
Ia menekankan pentingnya implementasi kebijakan yang telah lama direncanakan, seperti menaikkan tarif parkir di tengah kota, melarang parkir di badan jalan, serta menyesuaikan harga BBM untuk kendaraan pribadi.
"Kalau menghapus layanan Koridor 1 jelas bukan kebijakan yang cerdas, dan bertentangan dengan Pembangunan MRT itu sendiri yang sejak diwacanakan untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi, bukan memindahkan pengguna angkutan umum lainnya," tegasnya.
Tanggapan PT Transjakarta
PT Transjakarta mengaku belum berdiskusi dengan Pemprov Jakarta mengenai wacana penghapusan Koridor 1 dan 2.
Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, menyatakan bahwa kebijakan pengoperasian transportasi publik sepenuhnya berada di bawah wewenang Pemprov DKI Jakarta.
"Kami tetap mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk pelanggan setia Transjakarta," ujar Ayu, Sabtu, 21 Desember 2024.
Ayu juga mengungkapkan bahwa Koridor 1 (Blok M-Kota) melayani 65-70 ribu penumpang per hari, sementara Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni) melayani 37-41 ribu penumpang per hari.
"Angka itu catatan sepanjang tahun 2024," pungkasnya.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.