Banjir Sebabkan Kerugian Hingga Rp 2,1 Triliun, Jadi Masalah Serius yang Perlu Ditangani Pemprov DKI Jakarta

Rabu 29 Mei 2024, 23:03 WIB
Nekat terabas banjir Jakarta Timur, sejumlah sepeda motor alami mogok karena genangan jalan Ahmad Yani hingga 50 sentimeter. (Foto/ardhi)

Nekat terabas banjir Jakarta Timur, sejumlah sepeda motor alami mogok karena genangan jalan Ahmad Yani hingga 50 sentimeter. (Foto/ardhi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang melaporkan bencana banjir di Jakarta berdampak kepada kerugian hingga mencapai Rp2,1 triliun.

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan kerugian dikarenakan banjir yang terjadi berdampak terhadap kerusakan lingkungan hingga aktivitas masyarakat.

"Jadi kalau tidak ditangani dan dimitigasi dengan baik otomatis akan berdampak kepada kegiatan aktivitas masyarakat," kata Isnawa kepada wartawan, Rabu 29 Mei 2024.

"Dan perekonomian di Jakarta, itu yang menyebabkan kerugian bisa sedemikian tinggi," sambungnya.

Ia mencontohkan, ketika banjir melanda, akses jalan bagi masyarakat yang ingin beraktifitas pasti terganggu. Hal itu tentunya berdampak pada pergerakan masyarakat.

"Kemudian berdampak juga pada aktivitas perekonomian, perdagangan dan jasa itu semua dikalkulasikan dengan angka," tukasnya.

Lebih lanjut, Isnawa tak memungkiri jika banjir menjadi salah satu permasalahan besar yang perlu ditangani serius oleh pemerintah.

Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah telah memitigasi dengan melakukan normalisasi sungai hingga membuka ruang terbuka hijau (RTH).

Dikonfirmasi terpisah, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menyebut pemerintah perlu melakukan pembangunan waduk guna mengatasi kerugian dampak terjadinya banjir di Jakarta.

"Perlu adanya pembangunan waduk, tempat penampungan air," kata dia lewat sambungan telepon, Rabu 29 Mei 2024.

Trubus menyebut waduk ini berguna untuk menampung air ketika Jakarta dilanda banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan.

Selain itu, ketika musim panas, air yang tertampung di waduk tersebut juga dapat dimanfaatkan kembali untuk mengatasi masalah kekeringan.

"Sehingga pembuatan waduk ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini," tukasnya.

Lebih jauh, Trubus menjelaskan waduk juga dibuat sebagai sarana memitigasi risiko saat banjir melanda.

Setidaknya, banjir yang kerap masuk hingga ke pemukiman warga sangat berdampak kepada kerugian lantaran fasilitas yang rusak.

"Sehingga kerugian akibat dampak banjir bisa berkurang," tuturnya. (Pandi)


News Update