TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arysa menerangkan pemicu perselisihan warga dan sekelompok mahasiswa di kawasan Cisauk, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dhady menjelaskan, para mahasiswa mengabaikan peringatan tokoh sekitar untuk tidak beribadah, sehingga memicu awal perselisihan di wilayah tersebut.
“Umat Kristiani yang sedang mengadakan doa Rosario. Akhirnya sudah diingatkan sama tokoh sekitar, sama RT, untuk bubar ternyata belum bubar juga,” kata Dhady pada Selasa, 7 Mei 2024.
Karena sudah beberapa kali diingatkan dan tidak digubris, maka warga meluapkan emosi kepada sekelompok mahasiswa yang menggelar ibadah Doa Rosario.
"Setelah itu timbul kegaduhan dan sudah sempat dilerai oleh salah satu warga setempat," ungkapnya.
Ia menyebutkan, warga yang berusaha melerai keributan justru diduga mendapatkan pukulan. Keributan pun kembali terjadi yang mengakibatkan dua mahasiwa terkena sabetan senjata tajam (sajam).
“Direlai sama warga. Yang merelainya tersebut ya kena pukul karena orang banyak itu,” ujarnya.
Salah seorang mahasiswa bernama Legy mengungkap aksi keributan terjadi saat dirinya sedang mengadakan Doa Rosario di Bulan Maria.
“Lagi doa. Terus dia (warga) ngomong apa kurang dengar. Karena di dalam. Terus kami selesai doa, dia ngomong ‘ban****, an****, tol**, jangan ibadah di sini'," bebernya. (Veronica)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.