JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penelitian baru menunjukkan bahwa panas yang berlebihan dapat secara signifikan mengurangi jangkauan kendaraan listrik. Hasilnya mirip dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa dingin yang berlebihan juga mempengaruhi otonomi. Untungnya, kisaran tampaknya hanya terpengaruh ketika suhu berada di tiga digit.
Perusahaan yang berbasis di Seattle, Recurrent, meneliti dan menguji sebanyak ribuan kendaraan setiap tahunnya untuk menganalisis hubungan antara masa pakai baterai dan jangkauan.
Data terbaru menunjukkan bahwa mobil listrik dapat kehilangan hampir sepertiga dari jangkauan yang seharusnya ketika suhu terlalu tinggi. Meskipun Recurrent tidak menyebutkan namanya, ia mengklaim bahwa suhu beberapa kendaraan di area mereka turun 31 derajat saat suhu melebihi 38 °C.
Hal ini digaungkan oleh perusahaan yang sama, yang pada tahun lalu menemukan bahwa suhu beku memiliki efek yang hampir sama. Untuk Ford Mustang Mach-E dan Volkswagen ID.4, kisaran turun 30% saat suhu turun di bawah -1°C. Perlu dicatat bahwa suhu yang tidak terlalu ekstrim memiliki sedikit pengaruh pada jangkauan baterai.
Repeat Company juga menunjukkan bahwa data mereka tentang penurunan suhu di atas 100 derajat sejauh ini sangat terbatas. Dalam studi tersebut, mereka mencatat bahwa "kehilangan jarak pada 100 derajat didasarkan pada data yang sangat terbatas dan kami akan memperbaruinya saat kami lebih yakin tentang nilainya."
Dilansir dari Automotive News, CEO Scott Case mengatakan bahwa untuk mengumpulkan data tersebut sangat sulit lantaran sebagian besar mengemudi dilakukan di pagi hari, sebelum suhu mencapai tiga digit.
Menurut Greg Less dari Laboratorium Baterai Universitas Michigan, pemendekan masa pakai baterai pada suhu tinggi disebabkan oleh bahan kimia. "Ketika suhu naik di atas 40°C, lapisan emisif pasif anoda mulai memburuk, yang menghabiskan cairan elektrolit dan memperpendek umur baterai," jelasnya. Oleh karena itu penting untuk menjaga baterai pada suhu yang cukup untuk memastikan umur panjang dan efisiensi.
Sepertinya para pengendara kendaraan listrik harus sabar menunggu dan melihat apakah Recurrent merilis informasi tentang model mana yang paling menderita akibat suhu tinggi.
Sampai saat itu, pelajarannya terlampir dengan jelas: Jika memungkinkan, hindari mengendarai kendaraan listrik dalam kondisi cuaca ekstrim.