Bahlil Targetkan 90 Persen Investasi Mangkrak Kelar di Tahun 2024, Ini Reaksi Legislator

Selasa 16 Mei 2023, 15:34 WIB
Ilustrasi Investasi.(Ist)

Ilustrasi Investasi.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VI DPR, Muhammad Sarmuji memuji Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang menargetkan bakal menyelesaikan 90% investasi mangkrak hingga tahun 2024.

Menurutnya, jika hal tersebut terealisasi kepercayaan para investor meningkat dan tidak ragu untuk menanamkan investasinya ke Indonesia.

“Kalau itu betul itu sebuah langkah yang bagus karena itu akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa Indonesia itu negara yang bisa menyelesaikan masalah terutama dalam hal kemudahan bisnis dan investasi,” ujar Sarmuji, Selasa (16/5/2023).

Menurut Politisi Golkar itu, sejumlah investasi mangkrak diduga karena terbentur beberapa aturan birokrasi yang rumit dan panjang serta ketidak pastian hukum dan juga terjadi pungutan liar oleh oknum terhadap para investor.

“Selama ini seolah-olah sebagian investor memandang itu (investasi) mbulet, masalah investasi aturannya terlalu banyak ketidakpastian hukumnya juga ada masih ada pungutan liar dan sebagainya,” paparnya.

“Kalau itu bisa diselesaikan itu menambah keyakinan kepada investor bahwa Indonesia itu benar-benar serius menghargai investasi yang masuk,” imbuh Sarmuji.

Untuk saat ini, lanjut Sarmuji, Menteri Bahlil telah berhasil menyelesaikan sekitar 80% lebih atau senilai Rp600 triliun proyek investasi mangkrak dari total Rp708 triliun di 2019. Untuk itu Sarmuji optimis jika target 90% penyelesaian investasi mangkrak dapat terealisasi.

“Saya yakin bisa dicapai kalau tinggal 20% dalam setahun insya Allah bisa tercapai,” katanya.

Meski memasuki tahun politik, Sarmuji mengatakan tidak akan berpengaruh banyak terhadap penyelesaian investasi yang mangkrak.

Dijelaskan Sarmuji, pengalaman pemerintah dalam menghadapi pesta demokrasi sudah teruji dan akan tetap kondusif bagi investasi.

“Tapi sepanjang kita bisa menjaga stabilitas politik terus memiliki keyakinan bahwa demokrasi di Indonesia itu adalah demokrasi yang matang, insya Allah investor juga tidak akan ragu-ragu dan kita sudah berkali-kali dalam iklim demokrasi pasca reformasi berkali menyelenggarakan pemilu dan pilpres dengan segala dinamikanya berlangsung selesai dengan damai,” jelasnya.

Berita Terkait

News Update