Alami Kekeringan Spiritual, Haidar Bagir Tekankan Gen Z Butuh Agama yang Lebih Inklusif

Rabu 01 Mar 2023, 06:15 WIB
Alami Kekeringan Spiritual, Haidar Bagir Tekankan Generasi Z Butuh Agama yang Lebih Inklusif.

Alami Kekeringan Spiritual, Haidar Bagir Tekankan Generasi Z Butuh Agama yang Lebih Inklusif.

Bukannya merasa terwakili dengan kelompok itu, anak muda justru menganggap jika konservatisme yang bahkan menyebabkan tindakan intoleransi justru membuat mereka jenuh dengan agama, bahkan dengan agamanya sendiri.

Efeknya, anak muda mencari pelarian. Di satu sisi, mereka tetap memegang akidah agamanya. Namun di sisi lain, mereka penasaran dengan bentuk spiritualitas yang lebih inklusif dan membebaskan. Bagi mereka, opsi yang tersedia ialah spiritualitas timur, baik itu dari Hindu, Buddha, ataupun Taoisme.

Haidar Bagir menemukan adanya anak muda yang mengaku jika dirinya adalah seorang Islam-Hindu, Islam-Buddha, dan semacamnya. Secara akidah, mereka adalah muslim, tapi di sisi lain mereka tak segan mempraktikkan ajaran spiritualitas timur seperti yoga.

Perlu diketahui bahwa bentuk spiritualitas dari tradisi lain juga mendapatkan perhatian dari anak-anak muda, seperti Stoa.

Didasarkan pada ajaran kebijaksanaan dari Yunani Kuno, anak muda hari ini kerap menjalankan laku hidup stoikisme. Bahkan, tak sedikit pula yang mengklaim bahwa dirinya merupakan seorang Stoic.

Pertanyaannya, apakah Islam tak memiliki bentuk spiritualitas yang semacam itu?

Spiritualitas Islam Sebagai Basis Agama yang Inklusif

Sebagai seorang yang tekun di bidang tasawuf dan mistisisme secara umum, Haidar Bagir menyatakan jika pengalaman religius, pengalaman mistik, atau secara lebih luas disebut dengan pengalaman spiritual dapat ditemukan di dalam berbagai tradisi dan agama.

Menurut Haidar, pengalaman spiritual tidaklah dibatasi pada agama tertentu, apalagi semakin dikecilkan hanya didasari pada jenis ajaran tertentu. Fenomena ini dapat dirasakan oleh setiap individu, bahkan oleh seorang ateis dengan munculnya fenomena spiritualitas tanpa agama. Individu dapat merasakan pengalaman yang luar biasa, seperti menyadari adanya kebersatuan dirinya dengan alam semesta atau realitas.

Melihat fenomena banyaknya anak muda yang memilih bentuk spiritualitas timur, Haidar Bagir menyampaikan jika bentuk spiritualitas seperti itu ditemukan dalam Islam, tepatnya dalam tasawuf.

Dalam ajaran Tasawuf, pemaknaan akan Tuhan, agama, dan pengalaman religius begitu luas bahkan tak terbatas. Definisi yang eksklusif akan ketiga hal itu malah membuat anak muda dibatasi karena menguatkan individualitas dan kekelompokan. 

Sebaliknya, spiritualitas yang membebaskan justru lebih sesuai dengan cara berpikir anak muda hari ini.

Berita Terkait

News Update