Artefak Barang Kuno Peninggalan Abad 18 Ditemukan Selain Jalur Trem Buatan Belanda Saat Penggalian MRT di Glodok Hingga Jakarta Kota

Kamis 17 Nov 2022, 16:23 WIB
Jalur trem buatan Belanda ditemukan saat penggalian MRT fase II di kawasan Glodok hingga Jakarta Kota. (ist/MRT Jakarta)

Jalur trem buatan Belanda ditemukan saat penggalian MRT fase II di kawasan Glodok hingga Jakarta Kota. (ist/MRT Jakarta)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Jalur trem peninggalan kolonial Belanda sepanjang 400 meter ditemukan saat penggalian proyek MRT fase II di kawasan Glodok hingga Jakarta Kota.  

Selain jalur trem dalam penggalian kali ini juga ditemukan beberapa artefak barang kuno yang diduga memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi yang berasal dari abad 18-20 Masehi.

"Berbicara tentang sejarah trem di Jakarta, dibangun pada tahun 1869. Ini dua tahun lebih muda dari jalur kereta api pertama Indonesia di Semarang pada tahun 1867," kata Junus Satrio Atmodjo, arkeolog Universitas Indonesia (UI), Rabu. (2021 Desember 29) Diskusi Virtual di Metro Jakarta.

Menurut Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), pihaknya telah banyak mengungkap warisan budaya berupa tanah liat dari jembatan, saluran air, dan artefak yang akan dilestarikan di gedung yang akan dibangun di sekitar Kota Tua tersebut. stasiun di museum.

“Warisan budaya yang ditemukan adalah trem, Jembatan Kuno Glodok, dan jalur air Batavia kuno. Itu harus ditangani dengan baik, jadi bagaimana kita mengelolanya terlebih dahulu,” kata Sylvia Halim, direktur konstruksi MRT Jakarta Say.

Bukan tidak mungkin, lanjutnya, di saat penemuan benda cagar budaya semakin meningkat. Karena proyeknya masih dalam pengerjaan.

Untuk perawatan kereta api bersejarah ini, perlu melalui serangkaian proses. Proses dimulai dengan pengupasan, penyaksian, pencatatan dan pendokumentasian, pelepasan, pengangkatan, pengangkutan hingga penyimpanan.Rencana di mana trem akan disimpan atau dipajang masih harus didiskusikan.

“Kalau ada tanda pengembalian, perlu kita diskusikan. Apakah akan ditanam atau dikembalikan ke trotoar. Kalau dikembalikan, harus dijaga dengan baik, dibawa kembali enkripsinya, dan kayu bantalannya disimpan dengan baik, jadi sehingga bisa bertahan lama,” jelas Junas.

Sejarah trem pertama Batavia dimulai dengan tenaga kuda. Kemudian pada tahun 1882, trem mulai digantikan dengan trem uap.

“trem pertama dibangun tidak ditarik oleh lokomotif tetapi ditarik oleh kuda, satu atau dua kuda. Di Amerika Serikat dan Eropa, konsepnya juga umum, dengan gerbong beroda, di atas rel, ditarik oleh kuda. Rute tetap, tidak ada perbedaan, "ucap Juna.

Hingga saat ini, situasi trem sedang dalam fase rekor. Kemungkinan proses rilis skala besar akan dilakukan dalam waktu dekat. Rel tersebut kemudian akan dibawa ke lokasi lain untuk disimpan saat pembangunan proyek MRT di Glodok dan Kota Tua selesai. Mungkin sampai 4 tahun.(M1)
 

Berita Terkait

News Update