“Artinya sekali lagi saya tegaskan Perindo untuk Pak Jokowi,” ujarnya.
Pernyataan seperti ini menunjukkan kepasrahan Perindo, ada nuansa takut kepada pemerintah. Apalagi Harry Tanoe sempat bercerita,di masa lalu gara-gara SMS, dirinya harus berurusan dengan Kejaksaan Agung. Kisahnya, setelah menyatakan mendukung pemerintah, urusan hukum itu senyap.
Nah, itu tadi Perindo sudah pasrah bongkokan kepada pemerintah. Namun, berikutnya, Perindo terlihat masih digiri-giri Jokowi soal capres. Bagian berikut ini kata untuk meng-giri-giri, kesan menakut-nakuti.
“Tapi, yang kedua ini, harus hati-hati, milih capresnya harus bener Pak Harry,” ujar Jokowi.
Meski disambut tawa hadirin, tetap saja ada nuansa keinginan mendikte dan giri-giri itu tadi. Dan lebih ditandaskan begini.
“Milih capresnya hati-hati, milih cawapresnya juga hati-hati. Tapi kalau bisa jangan terlambat deklarasi,” tutur Jokowi meng-giri-giri dan nuansa mendikte. (winotoAnung)