Menurut Syakur, Kapolda Jatim dan Kapolres Malang seharusnya bisa melakukan penyiagaan secara matang dan skema saat terjadinya bentrokan antar suporter agar tak menelan korban jiwa.
"Saya berharap pemerintah melakukan investigasi atas berbagai pihak baik dari panitia termasuk Kapolda Jatim dan Kapolres Malang yang tidak mampu mengantisipasi adanya insiden ini. Walhasil korban berjatuhan dan nama sepakbola kita hancur di mata dunia," tegasnya.
Bukan menjadi rahasia umum jika antara Arema FC dan Persebaya sering disinggung sebagai rival berat di kancah persepakbolaan nasional. Kedua klub itu saling bersaing kuat hingga para suporter fanatik di masing-masing pihak ikut terpengaruh oleh rivalitas tersebut.
Syakur menuturkan, hal ini harusnya diketahui oleh aparat keamanan dan sudah membuat skema keamanan yang ketat apalagi untuk laga bergengsi ini.
"Pemerintah juga harus menindak tegas. Tidak bisa hal memalukan seperti ini ditoleransi, kalau kita ingin sepakbola Indonesia maju, harus ada tindak tegas berbagai pihak," tegas Syakur.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, sebelumnya juga mendesak Ketum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya. Ia juga meminta Kapolres Malang dicopot sebagai buntut tragedi Kanjuruhan yang menelan korban ratusan jiwa.
"Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Sebab, Kapolres Malang yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya," kata Sugeng.(*)