SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) di Banten menggelar aksi demontrasi menolak kenaikan harga BBM.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap pemerintah.
Mereka menilai, ekonomi Indonesia tidak akan pulih dengan kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM. Justru hal itu akan memicu kenaikan harga pangan.
Salah satu massa aksi, Triyono mengatakan, pengemudi Ojol sedang ditindas dengan sistem, baik melalui pemerintah atau pun aplikator.
"Yang lebih hebat, draiver Ojol sedang berada di penindasan sistem. Untuk itu kami mohon masyarakat Indonesia mendukung penyuaraan penolakan kami," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (12/9/2022).
Ia menerangkan, penyampaian penolakan sengaja dilakukan di depan Kantor Gubernur Banten agar aspirasinya disampaikan ke pemerintah pusat.
"Kita ke Pemprov nanti ke pusat mereka yang mengurus," terangnya.
Menurutnya, massa aksi yang hadir di penolakan BBM hampir 2 ribu pengemudi Ojol roda dua dan roda empat.
"Massa aksi ada seribu sampai 2 ribu," ungkapnya.
Dari tuntutan yang dibacakan, mereka menuntut pemerintah agar mencabut dan batalkan kenaikan harga BBM, cabut izin aplikator yang tidak mematuhi regulasi.
Kemudian tolak dan hentikan persaingan usaha tidak sehat, revisi Permenhub nomor 12 tahun 2019 dan Keputusan Permenhub 348 tahun 2019. Hapuskan permenhub tarif atas tarif bawah revisi patungan jadi 10 persen. (Bilal)