Curiga Ada Mafia di Balik Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin Minta Bentuk Tim Independen: Presiden Indonesia Siapa Pun Dia, Tolong Dong Kasih Atensi

Selasa 16 Agu 2022, 07:30 WIB
Kolase foto Irjen Ferdy Sambo dan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak (Foto: ist/diolah dari google)

Kolase foto Irjen Ferdy Sambo dan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak (Foto: ist/diolah dari google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk tim independen guna menelusuri kasus Brigadir J.

Kamarudin minta Presiden bentuk tim independen yang berisikan TNI AD, AL, AU, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Permintaan itu, disebut Kamaruddin, guna menelusuri aliran dana taktis hungga dugaan ada mafia di balik kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada bulan lalu.

 

 “Saya udah bilang dari kemarin, tetapi presiden sangat tidak peduli. Saya katakan, Presiden Republik Indonesia siapapun dia, tolong dong kasih atensi bentuk tim independen melibatkan angkatan Laut, Darat, dan Udara, terutama PPATK untuk melerusuri aliran dana-dana ini,” ujar Kamaruddin, dikutip dari Populis pada Selasa (16/8/2022).

Sebelumnya, pengacara Brigadir J mengunkapkan keterkaitan aliran dana taktis hingga dugaan ada mafia di balik motif kasus pembunuhan Brigadir J.

Kamaruddin juga menuturkan bahwa Ferdy Sambo bertransaksi dengan para mafia tersebut menggunakan rekening Brigadir J yang ia kuasai.

 

Bahkan, Kamaruddin yakin empat rekening Brigadir J masih melakukan transaksi hingga sekarang sejak kematian pemiliknya pada Jumat (8/7/2022) lalu.

 “Saya punya keyakinan empat rekening Brigadir J masih melakukan transaksi hingga sekarang yaitu dari tanggal kematiannya 8 Juli hingga sekarang,” tegasnya.

Oleh karena itu, Kamaruddin menyebut PPATK perlu terlibat untuk menelusuri kemana aliran dana dari rekening Brigadir J.

 “Ada dugaan dana mafia ini mengalir sampai jauh, jika PPATK terlibat akan terlihat alirannya kemana dan di mana saja,” ujar Kamaruddin.

Di sisi lain, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan tim khusus (Timsus) kini tengah melakukan penelusuran di Magelang, Jawa Tengah untuk mengetahui motif pembunuhan Brigadir J.

 

Agus juga mengebut bahwa yang mengetahui peristiwa di Magelang hanya Brigadir J, istri Ferdy Sambo (Putri Candrawathi) dan Allah SWT saja.

Sementara, empat tersangka seperti Ferdy Sambo, Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Maruf (KM) menurut Agus hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka.

Diketahui menurut keterangan Ferdy Sambo, peristiwa di Magelang menjadi pemicu pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di rumah dinasnya.

 

Ferdy Sambo menyebut bahwa ia emosi lantaran harkat dan martabat keluarganya dilukai Brigadir J.

 “Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum (Brigadir J) dan Bu PC. Kalaupun Pak FS dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Ricard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” ucap Agus. (*)

Berita Terkait

News Update