"Anda mengkritik suatu kebijakan berarti anda tidak puas, jadi anda pasti pnya solusinya dongk dan itu harus anda komunikasikan. Kalo anda hanya mengkritik seenak jidat lu tanpa ada solusi untk kritikan anda, apa bedanya sama lu nyinyir dan menghina," tulis akun netizen @devthbvt..
Kemudian banyak juga yang mendukung pendapat Ernest Perkasa. Di antara mereka mempertanyakan kenapa harus memberi solusi, presiden, menteri, pejabat, dipilih rakyat dan dibayar duit rakyat untuk memberi solusi, kok malah minta solusi rakyat.
"Kalo kita mengkritik, terus mikirin solusi, lalu kerja kalian apa ..., saya pribadi pengen banget ngasih solusinya juga, tapi gaji kalian buat saya, gimana? Sekali aja, buat ongkos saya pengen pindah negara soalnya pak," tulis akun @paleyeah_.
"Kita mengkritik karena kita pengen pemerintah yg memberikan solusinya jangan dibalik justru kita yg mengkritik karena kita mengeluh tolong pemerintah yg memberikan solusinya atas keluhan kami," tulias akun @OnieLvictorjans.
"Kalau ngasih solusi mah mendingan bubarin aja pemerintahannya sekalian. Biar rakyat aja ganti2an yg duduk kerja. Hadeh kebanyakan duit, berasa paling bener, kadang kacung2 ini jadi lupa sama sumpah dan tugas yg WAJIB dilakukan, anda dibayar oleh pajak kerja keras rakyat!!," @narrisaay
Kalau kita kritik Pejabat dengan solusi suru mereka mundur aman berarti yah," kata akun @Ridwan_Saidi. "Gua bayar lu mahal mahal buat nyari solusi lu malah nyuruh balik, ada ada aje lu nyet," tulis @Manusia_Lokal. .
Lantas ada yang mengkritisi pernyataan Ernest Prakasa dengan mencermati tulisan di meme tersebut, yakni memberi solusi bukan keharusan, tapi sebisa mungkin.
"Sudah dibaca dgn teliti Bung Ernest?Ada dua kata di pasal itu "sedapat mungkin".Artinya jika kecerdasan Anda "dapat" dan "memungkinkan", maka berilah usulan solusi. Jika tidak cukup cerdas, maka cukup beri pendapat yg konstruktif (tanpa usulan solusi)," tulis akun @dwi1975.
Yang paling menarik adalah tanggapan dari akun @teguhtosa. Netizen ini memberi contoh mengkritik dan kemudian memberikan solusinya.
"Kritik: PLN ini tidak becus listrik byarpet. Pelayanan jelek.Solusi: Tolong agar direktur mundur," tulisnya,
Ia memberi contoh bukan satu, melainkan dua. Contoh berikutnya sebagai berikut ini. Kritik: Negara ini ancur. Pemerintahan ngawur. Solusi: Tolong pak menteri mundur," tulis @teguhtosa. (*/win)