Di sisi lain pelatih Rangers, Giovanni van Bronckhorst mengaku kecewa dengan kekalahan ini. Meski begitu, juru taktik asal Belanda tersebut memastikan para pemainnya sudah bekerja keras dalam pertandingan final ini.
"Para pemain memberikan segalanya, tetapi pada akhirnya itu adalah pertandingan yang sangat ketat. Ini adalah kekecewaan besar; kami sangat dekat untuk memenangkan trofi. Ketika Anda menang, Anda memiliki kenangan yang bertahan selamanya – ketika kamu kalah, itu menyakitkan," ujar dia.
Bagi Rangers ini adalah kekalahan kedua mereka di final Liga Europa. Pada 2008 lalu, tim asal Skotlandia itu juga harus mengakui kemenangan Zenit St. Petersburg.