Jika ada peselingkuh berdarah dingin, mungkin hanya Zainudin, 48, warga Ilir Barat, Palembang.
Bayangkan, mengantar cucu ke sekolah tapi sambil boncengkan WIL yang tetangga sendiri.
Keruan saja suami Ny. Mulyati, 37, jadi marah dan kakek genit itu dibabat clurit sampai mandi darah.
Yang layak disebut kakek itu mestinya usia 60 tahun ke atas. Tapi sekarang usia belum kepala lima pun otomatis disebut kakek, karena sudah punya cucu.
Mungkin dia saat “mbelah duren” dulu usia 20 tahunan, sehingga belum kepala 5 sudah menimang
cucu.
Walhasil definisi tua sekarang menjadi rancu, karena yang jadi Menpora pun sudah berusia kepala 5.
Tapi ya bagaimana lagi, Presiden Jokowi bingung, ambil yang usia 40-an malah pada korupsi.
Zainudin termasuk lelaki yang terlalu cepat dipanggil kakek, karena usia belum kepala 5 sudah punya cucu.
Bahkan dia punya kewajiban tambahan, antar cucu ke sekolah setiap pagi.
Begitu pulangnya, Zainudin dengan setia juga menjemput cucunya yang sekolah di SDN Lorok Pakjo.
Ibu-ibu awalnya mengira yang diantar Zainudin adalah anak sendiri, karena masih pantas seusia dia punya anak duduk di SD. Ternyata....