Asyik! Warga Jakarta Barat Kini Bisa Nikmati WiFi Gratis, Ada 142 Titik Tersedia

Jumat 26 Nov 2021, 12:19 WIB
Salah satu Jakwifi di wilayah Jakarta Barat. (ist)

Salah satu Jakwifi di wilayah Jakarta Barat. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga Jakarta Barat kini bisa sumringah lantaran dapat menikmati wifi gratis yang disediakan Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat.

Setidaknya ada 142 titik wifi disediakan yang tersebarm di wilayah Jakarta Barat. Program tersebut bertajuk Jakwifi.

Kepala Seksi Komunikasi dan Jaringan Data Suku Dinas Kominfotik Jakarta Barat, Izzudin mengatakan program tersebut merupakan progran lanjutan yang dilakukan sejak tahun 2020.

Menurut Izzudin, beberapa wilayah di RT dan RW di Jakarta Barat yang kumuh atau padat penduduk didata kembali untuk dilakukan pemasangan Jakwifi.

"Karena selama pandemi ini kaya sekolah kan online ya, jadi lebih membantu. Kedepannya bukan hanya pembelajaran tapi ke UMKM yang bisa dimanfaatkan masyarakat," ujarnya dikonfirmasi Jumat (26/11/2021).

Izzudin menjelaskan, Jakwifi memiliki kecepatan jaringan sekutar 20 MBPS. Hanya saja kelemahan Jakwifi tidak seperti jaringan seluler yang dapat menembus dinding.

Dirinya memastikan, Jakwifi yang dipasang untuk masyarakat ini bisa dimanfaatkan oleh warga secara gratis.

"Namanya WiFi kan beda sama jaringan seluler, kalau seluler kan bisa nembus nembus dinding. Kalau WiFi kena dinding bangunan ga tembus jadi kelemahannya itu sih," paparnya.

Dikatakannya, program Jakwifi ini memang sengaja disediakan untuk masyarakat yang belum dapat menikmati akses internet atau masih sulit mendapatkan internet karena biaya.

"Jadi awalnya itu, ya kedepan lebih coba meratakan. Soalnya memang kita ada upaya, misal setiap RW ada, minimal 1. Ya itu nanti dipertimbangkan terkait penganggarannya juga," ucapnya.

Nantinya, lanjut Izzudin, tak menutup kemungkinan pemasangan Jakwifi ini akan ditambah dibeberapa titik di wilayah Jakarta Barat.

"Kemungkinan ditambah, tapi itu domainnya pimpinan, tapi setau saya ditambah, kita sehmjauh ini masih mengumpulkan data. Misal ada masukan dari wilayah, kemungkinan bisa ditambah. Tapikan keputusan ada di pimpinan," pungkasnya. (Cr01)

News Update