JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta nama Presiden Jokowi tidak dibawa-bawa terkait gelaran Formula E.
Menurutnya, Formula E adalah gelaran yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
“Perencanaan dan pembiayaan Formula E seluruhnya bersumber dari APBD, jadi tak perlu bawa-bawa nama presiden kecuali memang ada perizinan yang menjadi wewenang pemerintah pusat,” kata Anggara, Kamis (25/11/2021).
Anggara sebagai Politisi PSI justru curiga mengapa nama Presiden Jokowi tiba-tiba dibawa ajang Formula E diduga bermasalah karena ada pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Sejak 2019 Formula E direncanakan Pak Gubernur percaya diri saja memakai uang APBD untuk bayar commitment fee. Sekarang saat ada dugaan pelanggaran tiba-tiba nama presiden harus dibawa. Enggak ada sangkut pautnya,” tambah Anggara.
Anggara menegaskan bahwa pengawalan uang APBD dalam penyelenggaraan Formula E termasuk mengawal pemeriksaan oleh KPK, akan terus dilakukan DPRD.
“Ini tidak akan menghentikan kami untuk menuntut pertanggungjawaban pemakaian uang APBD,” tutup Anggara.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) , Bambang Soesatyo yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI memastikan penyelenggaraan Formula E di Jakarta, pada 4 Juni 2022 bakal terlaksana.
Bahkan, sebelum Natal , 25 Desember 2021 lokasi atau sircuit untuk lintasan mobil balap listrik tersebut sudah dapat diumumkan kepada publik.
"Yang pasti, kawasan Monas dan GBK tidak dapat digunakan. Hanya, sudah ada lima tempat lainnya yang menjadi opsi lokasi dijadikannya tempat digelarnya Formula E nanti," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).
Dijelaskan pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu, kelima lokasi yang nanti bakal dijadikan sircuit Formula E yakni kawasan Jakarta International Stadium (JIS), kawasan Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, kawasan Ancol, kawasan Sudirman- Thamrin dan Pantai Indah Kapuk (PIK).