Lalu, ketika konvoi sedang melintasi jalan kampung kaum Utara, Tanjung Sari, Kecamatan Cikarang Utara, dekat pondok pesantren Al Barkah, tiba-tiba mereka sudah melihat banyak warga yang bersiap untuk menghalau para gengster yang sedang konvoi.
"Iya kami saat itu ada sepuluh motor, tapi saya bertiga tertinggal dari rombongan itu, lalu menuju ke arah Tanjung Sari, kecamatan Cikarang Utara, lalu kami dihakimi massa," ucap MN.
Saat dihakimi massa yang sudah menghadang, ada satu motor berhasil terkena timpuk, di mana satu motor itu ada tiga orang, yaitu MN, KA (korban) dan satu korban diduga kritis.
"Iya saya tertinggal oleh kawanan kami yang konvoi, lalu tiba tiba kami terjatuh karena kami tertimpuk batu oleh serangan dari warga hingga kami jatuh," ucap MN.
Selanjutnya ketiga pelaku konvoi itu terjatuh dari motor, di mana sang korban KA dihabisi atau dikeroyok oleh warga dengan menggunakan senjata tajam.
KA berusaha kabur dan meminta pertolongan ke warga namun diacuhkan tak ada yang membantu.
"Korban KA kalau saya lihat itu diseret sama ditimpuk batu oleh para warga, setelah itu warga kabur, dan saya membawa dua rekan saya ke rumah sakit terdekat," ucap MN.
Selain itu, menurut keterangan keluarga korban, bahwa Korban MN tinggal bersama neneknya, yaitu Juriah, yang berada di desa Cikarang Kota. Menurut Juriah, MN memang sedari kecil tidak ingin bersama orang tuanya yang kini berada di Brebes, Jawa Tengah.
Juriah pun saat itu kaget mendengar kabar bahwa KA sudah meninggal, ia mendapat kabar dari salah satu teman korban pada pukul 05.30 pagi.
Juriah menceritakan bahwa sang korban datang hanya meminta izin berpergian bersama teman-temannya tapi tidak mengatakan akan kemana dan tujuannya.
Korban KA Kini telah dimakamkan di pemakaman umum desa Cikarang Kota pada pukul 10.00 pagi.
"Iya dia cuma minta izin mau keluar gak nyebutin mau kemana, setelah pukul 05.30 Pagi, saya dikasih tau KA sudah meninggal dan sempat dibawa ke RS Amanda cikarang," tutupnya.
