Detik-detik Mobil Pikap Sarat Penumpang Jumpalitan Tewaskan 5 Orang, Korban Terpelanting Membentur Aspal

Selasa 25 Mei 2021, 23:53 WIB
Tangkapan layar mobil pikap sarat penumpang jumpalitan, lima tewas di tempat. (foto: ist)

Tangkapan layar mobil pikap sarat penumpang jumpalitan, lima tewas di tempat. (foto: ist)

LAMPUNG, POSKOTA.CO.ID - Kecelakaan maut mobil pikap Daihatsu Gran Max BE 8650 PN yang menewaskan lima penumpang di area PTPN VII Unit Bergen, Tanjungbintang, Lampung Selatan, Lampung, diakibatkan pecah ban.

Kecelakaan terjadi saat mobil yang mengangkut satu keluarga hendak pulang ke Lampung Timur setelah pulang dari jalan-jalan, Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 17.30 WIB. Sebagian besar penumpang duduk lesehan di bagian belakang.

Seorang saksi mata, Tedi, mengungkapkan detik-detik kecelakaan maut itu terjadi.

Awalnya, kata dia, mobil pikap itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bandarlampung hendak menuju Lampung Timur. Sesampainya di lokasi kejadian, di ruas jalan Ir. Sutami, Tanjungbintang, mobil tersebut diduga mengalami pecah ban hingga hilang keseimbangan.

Mobil tersebut akhirnya terbalik dan jumpalitan setelah menabrak gundukan tanah. Penumpang yang duduk lesehan di bagian belakang mobil pun berhamburan dan terhempas ke bahu jalan.

“Mobil itu jalannya ngebut sekali. Karena pecah ban jadi oleng ke kanan hingga menabrak gundukan tanah,” ujar saksi mata yang berada di lokasi kejadian, seperti dikutip Poskota Lampung.

Ia mengatakan, posisi kepala mobil langsung berbalik arah menghadap ke Bandarlampung karena saking ngebutnya. Setelah menabrak gundukan tanah mobil itu langsung terbalik.

Saksi mata lain mengatakan, setelah mobil menabrak gundukan tanah, kepala mobil berputar arah, kemudian para penumpang di bak pikap terpental. Atas kejadian ini, setidaknya lima orang tewas di tempat kejadian.

Para korban yang tewas, rata-rata anak-anak di bawah umur. Mereka tewas setelah terpelanting dan membentur aspal. Sedangkan sebagian lainnya terhimpit badan mobil.

Menurut informasi anak-anak itu baru pulang dari tempat wisata. Hal itu diketahui dari properti yang dibawa mobil tersebut, seperti tikar dan lain-lain.

Jeritan anak-anak menyayat hati ketika melihat saudara-saudaranya bergelimpangan karena terluka parah dan menahan sakit. Beberapa di antaranya bahkan tidak bergerak karena sudah meregang nyawa. Korban lainnya nampak kepalanya remuk dan tangannya nyaris putus.

Berita Terkait

News Update