Presiden Dukung BAZNAS, Kampanyekan Gerakan Cinta Zakat

Jumat 26 Feb 2021, 22:43 WIB
Presiden Jokowi saat menerima silaturahmi pimpinan BAZNAS di Istana Merdeka. (ist)

Presiden Jokowi saat menerima silaturahmi pimpinan BAZNAS di Istana Merdeka. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mendukung Gerakan Cinta Zakat yang dikampanyekan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

“Presiden juga mendukung penguatan pengelolaan zakat dan Gerakan Cinta Zakat, yang akan di-launching bulan Ramadhan nanti,” ujar Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, usai silaturahmi dengan Jokowi  dengan Pimpinan BAZNAS Periode 2020-2025, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Prof. Noor Achmad juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas kepercayaan dan amanah menjadi Pimpinan BAZNAS.

Baca juga: BAZNAS Bantu Korban Banjir di Cipinang Melayu dan Pondok Gede Permai

Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS, Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM; Pimpinan BAZNAS RI, Dr. Zainulbahar Noor, SE., M.Ec; Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Sc.; Saidah Sakwan, MA; Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si; Kolonel (Purn) Drs. Nur Chamdani; Achmad Sudrajat, Lc., MA. Kemudian, Pimpinan BAZNAS ex officio Kementerian Keuangan Suminto, M.Sc., Ph.D, Dirut BAZNAS, M. Arifin Purwakananta dan Sekretaris BAZNAS, Jaja Jaelani.

Prof. Noor Achmad mengatakan, Presiden sangat apresiatif dan mendukung program BAZNAS, terutama dalam program penanggulangan kemiskinan dan Covid 19.

"Bapak Presiden meminta BAZNAS menjaga amanah dan kepercayaan publik dan mengarahkan agar masyarakat merasakan manfaat zakat. Beliau juga meminta BAZNAS menggali potensi penghimpunan dengan inovasi, teknologi modern dan menerapkan  digitaliasasi dalam menata pengelolaan zakat, sehingga lebih transparan dan sekaligus menggali semua potensi zakat di Indonesia," ucap dia.

Baca juga: BAZNAS Kerja Sama IDAQU Gelar Program Semua Bisa jadi Sarjana

Noor Achmad  memaparkan, pihaknya melaporkan kepada Presiden tentang rencana Gerakan Cinta Zakat yang akan dicanangkan pada bulan Ramadhan. Juga melaporkan tentang perolehan BAZNAS dan potensi zakat nasional.

Noor Achmad menyatakan, sebenarnya potensi zakat nasional, menurut Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS, sebesar Rp 320 triliun, tetapi sampai saat ini perolehan zakat secara nasional baru dilaporkan Rp 11,2 triliun, baik melalui BAZNAS seluruh Indonesia beserta UPZ dan yang dihimpun oleh LAZ.

Prof. Noor Achmad juga menyampaikan kontribusi BAZNAS bagi pembangunan Indonesia. Antara lain, penerima manfaat selama 2020 yang mencapai 1.500.561 jiwa. 

"Efektivitas zakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dibuktikan dari angka penurunan kemiskinan periode September 2018 hingga September 2019. Yaitu turun menjadi  880.000 jiwa,” kata Prof. Noor Achmad.

Baca juga: Baznas Kota Tangerang Membuka Posko Penanganan Korban Banjir dengan Memberi Makan

Menurut dia, zakat berkontribusi terhadap 126.704 jiwa atau sebesar 16 persen dari upaya pengentasan kemiskinan tersebut dengan penggunaan dana zakat sebesar Rp 6,4 triliun atau 1,6 persen dari total dana pengentasan kemiskinan pemerintah.

Ketua BAZNAS menambahkan, total penghimpunan 2020 sebesar Rp385.242.595.029 dan total penyaluran
Rp341.691.636.166. Pertumbuhan pengumpulan nasional BAZNAS selama 2015-2020 rata-rata 29,5%, yaitu Rp94,1 miliar (2015), Rp111,7 miliar (2016), Rp 154.1 miliar (2017), Rp187,0 miliar (2018), Rp281,2 miliar (2019), Rp385,2 miliar (2020). Sementara, rata-rata pertumbuhan penyaluran nasional 41,1%. (johara/tha)


Berita Terkait


News Update