ELISA, 37, baru sadar jika suaminya Bintoro, 40, mau menikahi dirinya karena motif warisan. Buktinya, ketika mertua lelaki sakit parah, suami malah mendesak harta warisan segera dinotariskan. Terbuka kedok suami, Elisa langsung gugat cerai ke Pengadilan Agama. Gagalah Bintoro ngangkangi harta mertua.
Lelaki pemalas ingin hidup makmur, biasanya jadi pemerhati soal warisan. Baik milik orangtuanya, atau mertua. Lelaki berjiwa kerdil begini, mau saja menikahi perempuan jelek, jika istrinya anak tunggal dan calon mertua kaya raya. Tapi kan tidak semua istri bisa diperlakukan. Ketika tahu akan belang suami, segera diantisipasi istri dengan mendepaknya dari singgasana rumahtangga alias diceraikan.
Elisa warga kota Surabaya, merupakan anak orang kaya, meski belum kelas dunia. Kebetulan dia merupakan anak tunggal, sehingga kelak semua harta itu otomatis akan jatuh ke tangannya. Kalau Elisa mau, tinggal ongkang-ongkang kaki saja dia tak bakal keleleran hidupnya.
Baca juga: Tidak Pulang Takut Corona Istri Positif Kena Pak Kasun
Celakanya, orangtuanya “mencetak” putrinya hanya sekali, alias Elisa tak punya adik lagi. Penampilannya pun biasa saja, tidak mudah menarik perhatian kumbang-kumbang untuk mengisap madunya. Tak ayal lagi, dalam usia kepala tiga tak ada pemuda mau memacari dirinya. Tapi Elisa sendiri tak pernah merisaukan kondisi ini, memangnya hidup hanya untuk cinta? Itu kan kata Titik Puspa.
Adalah lelaki muda, namanya Bintoro. Dia pegawai swasta dengan posisi staf biasa saja. Kariernya tak pernah naik karena memang kerjanya males. Begitu kenal Elisa dan tahu profil serta kurikulum vitae-nya, langsung berniat untuk memacari dan mengawini. Kenapa demikian, karena dia lebih tertarik pada warisan orangtuanya kelak. “Istri jelek nggak apa, kalau mau cantik tutupi saja mukanya pakai poster artis.” Begitu dia punya prinsip.
Mulailah dia mendekati Elisa, dan sekian bulan kemudian mereka lengket dan akhirnya menikah. Benar saja kan, begitu jadi menantu Pak Handoko, 65, yang tajir, Bintoro langsung dapat fasilitas empuk. Pengantin baru itu langsung masuk rumah baru di kawasan real estate, sekelas Pondok Indah Jakarta. Dan intip garasinya –begitu kata sebuah media online– langsung ada dua mobil luks. Satu Toyota Camry satunya lagi Fortuner.
Baca juga: Pengantin Langgar Prokes Malam Pertama Jadi Batal
Rumahtangga terus berjalan sampai satu Pelita. Dua anak telah lahir dari hasil kerjasama nir laba selama 5 tahun tersebut. Dan kedok Bintoro mulai terbongkar ketika mertua lelaki sakit dia menanggapi adem saja. Boro-boro menunggui di RS, nengok saja hampir tak pernah. Kondisi Covid-19 di mana-mana, menjadi alasan jitu bagi Bintoro tak mau menengok mertua.
Tapi begitu bicara warisan, Bintoro paling getol banget. Belum-belum dia sudah mendesak istri untuk mengurus warisannya. Maksudnya diperkuat payung hukumnnya lewat perjanjian di depan notaries. “Nggak etis dong Mas, orangtua sedang sakit kok malah bicara soal warisan.”
Ternyata Pak Handoko memang rosa-rosa kayak Mbah Marijan. Meski dinyatakan positip Corona, dua minggu kemudian dia ternyata sembuh kembali. Gagalah Bintoro segera menguasai harta mertua. Setan pun mulai membujuk dan menjerumuskan. “Racun saja Bleh, nanti kamu dengan cepat dapat warisan.” Begitu kata setan.
Baca juga: “Seniman” Ditangkap Warga Dini Hari Diguyang Di Sungai
Tapi Bintoro tak berani melakukan, karena urusan menghilangkan nyawa manusia polisi pasti akan segera mengusutnya. Dan Bintoro tak mau masuk penjara. Maka sekarang dia bersabar saja, pada saatnya nanti Pak Handoko pasti “lewat” juga. Memangnya orang bisa mrungsungi seperti ular?
Rupanya strategi Bintoro telah terbaca oleh Elisa, sehingga dia langsung menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Biar saja dua anak dalam asuhannya, yang penting manusia benalu itu telah terdepak dari rumahtangganya. Biarlah Bintoro menikmati sebagian harta gono-gininya, tapi takkan bakal menguasai harta orangtuanya.
Gagalah Bintoro jadi milyarder dadakan. (JPNN/Gunarso TS)