JAKARTA - Rencana penggunaan jalan tol sebagai jalur sepeda terus mendapat pro dan kontra. Kali ini, Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengkaji ulang wacana yang memperbolehkan road bike (sepeda balap) masuk Tol Dalam Kota.
"Perhatikan keselamatan pesepeda, itu yang paling utama. Apalagi kecepatan mobil di jalan tol minimal 60 kilometer per jam," kata Koordinator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) Jamran, di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/8).
Dengan diberlakukannya hal itu, Jamran menilai, nantinya malah akan banyak lagi kecelakaan dimana pesepeda di tabrak pengendara mobil. Bahkan, akibat kejadian itu pula sudah beberapa pesepeda meninggal dunia.
"Kami harap pikirkan juga keselamatan warga, jangan sampai malah warga yang menjadi korban," ujarnya.
Meski wacana itu rencananya hanya akan diberlakukan setiap hari Minggu, sambung Jamran, justru di hari itulah kecelakaan sering terjadi. Apalagi di hari itu pula, kendaraan melaju cukup kencang dibanding hari biasa.
"Oleh sebab itu saya rasa kebijakan ini perlu kajian yang mendalam dengan melibatkan ahli atau aktivis yang kompeten di bidang transportasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo menyampaikan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar sepeda balap bisa masuk tol dalam kota. Ruas tol Kebon Nanas sampai Tanjung Priok sepanjang 10-12 kilometer dipersiapkan untuk bisa dilewati pesepeda hanya di hari Minggu sejak pukul 06.00-09.00. (Ifand/tha)