PENYEBARAN virus corona baru atau covid-19 sudah sampai ke Indonesia. Secara resmi pemerintah mengumumkan, dua warga Depok, Jawa Barat, positif virus conona dan kini dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Imbas dari pengumuman tersebut sudah diduga. Masyarakat panik. Mereka menyerbu toko, apotek bahkan pasar pusat perdagangan obat-obatan memborong masker. Swalayan di Jakarta juga diserbu konsumen.
Senin (30/2) sepanjang hari sejak pagi hingga malam disesaki pembeli yang memborong aneka keperluan, mulai dari bahan makanan hingga perlengkapan lainnya.
Situasi ini tak berbeda dengan yang terjadi di Wuhan, China, tempat asal muasal virus corona. Perilaku masyarakat di Wuhan dan kota-kota lain di China, memborong kebutuhan pokok, terjadi pula di Indonesia.
Namun di negeri Tirai Bambu itu bisa dimaklumi, karena pemerintah setempat memang mengeluarkan larangan keluar rumah sebagai antisipasi mewabahnya virus coroba.
Di Indonesia, belum ditemukan wabah ‘flu Wuhan’ dan penyebaran virus corona secara sporadis. Hanya saja, masyarakat terlanjur dicekam ketakutan hingga akhirnya over protektif. Meski tidak ada imbauan dilarang keluar rumah oleh pemerintah, tapi warga berebut belanja menumpuk bahan makanan di rumah untuk berhaga-jaga.
Ketakutan warga akan wabah ‘flu Wuhan’ bisa dimaklumi. Karena data terbaru, virus corona telah merenggut nyawa lebih dari 3.000 orang baik di China maupun negara lainnya dari 90.000 kasus di seluruh dunia.
Virus mematikan tersebut telah menyebar ke 65 negara, hingga membuat sejumlah negara salah satunya Arab Saudi, menutup pintu masuk bagi warga asing.
Rakyat Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek kini mulai khawatir. Dalam situasi seperti ini, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran pemerintah mulai dari pusat, pemerintah daerah hingga pemkot bahkan sampai tingkat RT dan RW. Minimnya pengetahuan warga tentang ‘flu Wuhan’ serta penyebarannya, menjadi salah satu pemicu kepanikan warga.
Gubernur Anies Baswedan telah menyatakan petugas medis akan jemput bola, menjemput warga yang terindikasi mengalami gejala terinfeksi virus corona. Langkah ini patut diapresiasi guna memberi ketenangan warga.
Tetapi ada catatan penting lainnya, yaitu soal transparansi pemerintah tentang penyebaran virus corona di Indonesia. Tidak perlu ditutupi bila virus menakutkan itu memang telah sampai di negeri ini, supaya masyarakat bisa memproteksi diri. **

Panik Virus Corona
Selasa 03 Mar 2020, 12:27 WIB
Editor
Administrator Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update



EKONOMI
Jadwal Penyaluran Bansos PKH 2025 Lengkap dengan Kategori dan Cara Ceknya
06 Agu 2025, 20:49 WIB

JAKARTA RAYA
Menuju Swasti Saba 2025, Wali Kota Bekasi Ungkap Strategi Wujudkan Kota Sehat
06 Agu 2025, 20:37 WIB


JAKARTA RAYA
Pedagang Ikan Hias di Gunung Sahari Keluhkan Retribusi, Begini Tanggapan Dinas PPKUKM Jakarta
06 Agu 2025, 20:01 WIB

Daerah
Absen Kerja saat Musim Haji, ASN Pandeglang Terindikasi Langgar Aturan
06 Agu 2025, 19:45 WIB


Nasional
Kunci Jawaban Modul 3 Topik 1 PPG 2025: Makna Pendidikan Berdasarkan Sesuai Kodrat Alam, Simak Selengkapnya
06 Agu 2025, 19:40 WIB


JAKARTA RAYA
Polres Metro Bekasi Kota Bangun SPPG di Pekayon, Target Rampung Oktober
06 Agu 2025, 19:25 WIB

JAKARTA RAYA
Kapolres Bogor tak Masalah Pemasangan Bendera One Piece, Ini Alasannya
06 Agu 2025, 19:13 WIB


JAKARTA RAYA
Komisi A DPRD Jakarta Dorong Pemprov DKI Bangun Pos Damkar di Kembangan Jakbar
06 Agu 2025, 19:02 WIB

OLAHRAGA
Guncang Serie A: Torino Siap Rogoh Kocek Dalam demi Boyong Jay Idzes dari Venezia!
06 Agu 2025, 18:58 WIB

JAKARTA RAYA
Jelang HUT Ke-80 RI, Polres Bogor Bagi-bagi 17 Ribu Bendera Merah Putih
06 Agu 2025, 18:53 WIB
