Panik Virus Corona

Selasa 03 Mar 2020, 12:27 WIB

PENYEBARAN virus corona baru atau covid-19 sudah sampai ke Indonesia. Secara resmi pemerintah mengumumkan, dua warga Depok, Jawa Barat, positif virus conona dan kini dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Imbas dari pengumuman tersebut sudah diduga. Masyarakat panik. Mereka menyerbu toko, apotek bahkan pasar pusat perdagangan obat-obatan memborong masker. Swalayan di Jakarta juga diserbu konsumen.

Senin (30/2) sepanjang hari sejak pagi hingga malam disesaki pembeli yang memborong aneka keperluan, mulai dari bahan makanan hingga perlengkapan lainnya.

Situasi ini tak berbeda dengan yang terjadi di Wuhan, China, tempat asal muasal virus corona. Perilaku masyarakat di Wuhan dan kota-kota lain di China, memborong kebutuhan pokok, terjadi pula di Indonesia.

Namun di negeri Tirai Bambu itu bisa dimaklumi, karena pemerintah setempat memang mengeluarkan larangan keluar rumah sebagai antisipasi mewabahnya virus coroba.

Di Indonesia, belum ditemukan wabah ‘flu Wuhan’ dan penyebaran virus corona secara sporadis. Hanya saja, masyarakat terlanjur dicekam ketakutan hingga akhirnya over protektif. Meski tidak ada imbauan dilarang keluar rumah oleh pemerintah, tapi warga berebut belanja menumpuk bahan makanan di rumah untuk berhaga-jaga.

Ketakutan warga akan wabah ‘flu Wuhan’ bisa dimaklumi. Karena data terbaru, virus corona telah merenggut nyawa lebih dari 3.000 orang baik di China maupun negara lainnya dari 90.000 kasus di seluruh dunia.

Virus mematikan tersebut telah menyebar ke 65 negara, hingga membuat sejumlah negara salah satunya Arab Saudi, menutup pintu masuk bagi warga asing.

Rakyat Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek kini mulai khawatir. Dalam situasi seperti ini, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran pemerintah mulai dari pusat, pemerintah daerah hingga pemkot bahkan sampai tingkat RT dan RW. Minimnya pengetahuan warga tentang ‘flu Wuhan’ serta penyebarannya, menjadi salah satu pemicu kepanikan warga.

Gubernur Anies Baswedan telah menyatakan petugas medis akan jemput bola, menjemput warga yang terindikasi mengalami gejala terinfeksi virus corona. Langkah ini patut diapresiasi guna memberi ketenangan warga.

Tetapi ada catatan penting lainnya, yaitu soal transparansi pemerintah tentang penyebaran virus corona di Indonesia. Tidak perlu ditutupi bila virus menakutkan itu memang telah sampai di negeri ini, supaya masyarakat bisa memproteksi diri. **

News Update