Naik Rp2.000/Kilogram, PemilikWarung Mengaku Masih Mudah Beli Gula di Pasar

Jumat 14 Feb 2020, 19:33 WIB
Subandi, pemilik warung makan di Koja, tetap menyediakan teh manis meski harga gula meningkat. (deny)

Subandi, pemilik warung makan di Koja, tetap menyediakan teh manis meski harga gula meningkat. (deny)

JAKARTA –  Sejumlah pengusaha warung makan di wilayah Jakarta Utara, mengaku adanya kenaikan harga gula pasir sebesar Rp2 ribu, dari harga Rp12 ribu kini menjadi Rp14 ribu. Meski adanya kenaikan, mereka mengaku tidak kesulitan untuk memperolehnya . 

"Kalau barangnya (gula pasir, red) tidak langka, ada tersedia banyak di pasar . Hanya saja memang ya itu, naik dua ribu," ucap Subandi, 45, salah sstu pemilik rumah makan di Jalan Melur, Koja , Jakarta Utara, Jumat (14/2/2020).

Dikatakannya, mengingat gula pasir menjadi bagian kebutuhan dalam usahanya, maka ia pun tetap membelinya. "Kayak orang mau minum teh manis atau kopi kan harus ada gulanya, nanti kita gak sediakan pada nyari," paparnya. 

Meski ada kenaikan harga pada gula pasir, Subandi mengaku tidak lantas ikut menaikan harga teh manis atau kopi yang di jualnya. "Tidak bisa Mas, saya tetap ngejualnya Rp4 ribu segelasnya untuk teh manis dan kopi," ungkapnya. 

Sementara itu, ungkapan serupa juga disampaikan pengusaha warung makan lainnya di Jakarta Utara, Mariatun alias Atun. Menurutnya, untuk gula pasir yang biasa dibelinya masih mudah didapati di pasar atau toko-toko tempat biasa membelinya. 

"Kebutuhan saya gula pasir untuk jualan setiap harinya mencapai 2 Kilogram.  Dan sampai tadi hari , barangnya masih di dapat. Ya memang untuk harga sama naik, dan itu pun masih normal ," paparnya . (deny/tri)

News Update