1 Ha Lahan Transmigrasi Untuk Tanam Kedelai

Selasa 29 Okt 2013, 23:36 WIB

JAKARTA (Pos Kota) - Untuk mencapai target produksi kedelai 1,5 juta ton selama 3 tahun, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi merencanakan pembukaan satu juta hektare (Ha) lahan kedelai di kawasan transmigrasi. "Penanaman kedelai ini untuk mengurangi ketergantungan impor dan menggenjot produksi kedelai nasional melalui program upaya khusus pengembangan kawasan transmigrasi untuk swasembada kedele (Upsus Bangkit Kedele) ," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Selasa. Menurutnya, potensi lahan yang luas dan ketersediaan tenaga kerja di kawasan transmigrasi harus dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi kedelai nasilonal. Dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono, Muhaimin menjelaskan, pengembangan transmigrasi memang dirancang untuk perluasan areal pertanian di luar pulau jawa menuju ketahanan pangan, termasuk produksi kedelai nasional. "Kawasan transmigrasi dipilih karena ketersediaan lahan dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk pengembangan produksi kedelai. Kemnakertrans dan Kementerian Pertanian akan memulai gerakan bersama ini pada Musim Tanam 2013/2014 seluas 155.000 ha dengan targer produksi sebanyak 225.000 Ton," jelas Muhaimin. Selanjutnya tahun 2014 dan 2015 akan dibuka lahan kedelai seluas 400.000 Ha dengan target produksi sebanyak 600.000 Ton dan 450 Ha target produksi sebanyak 675.000 Ton. Muhaimin mengatakan uji coba penanaman kedelai di lahan transmigrasi telah dilakukan pada sekitar 10 ribu ha lahan transmigrasi.Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 Ha berhasil membuahkan kedelai unggul. "Kita optimis program ini akan berhasil meningkatkan produksi kedelai nasional secara drastis. Kerjasama dan koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak dengan pola pendekatan Gerakan bersifat bisnis, " ujarnya. Kerjasama dan koordinasi untuk meningkatkan produksi kedelai ini dilakukan dengan lintas kementerian, pemda, dunia usaha, perbankan, Bulog, Gakopti, Inkopti, inportir dan organisasi bisnis serta petani.(Tri)


Berita Terkait


News Update