Anis Matta Batal Diperiksa KPK

Kamis 12 Sep 2013, 20:43 WIB

JAKARTA (Pos Kota) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, batal bersaksi dalam sidang perkara dugaan suap dan pencucian uang pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan) tahun 2013, dengan terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis (12/9). Kepastian batal bersaksinya Anis Matta diketahui dari Iksan, seorang kurir yang mengantarkan sepucuk surat berisi informasi ketidakhadiran mantan Wakil Ketua DPR itu ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Ihsan, mengaku diperintahkan mengantarkan surat ketidakhadiran Anis oleh seseorang yang bernama Iskandar yang diduga teman dari Anis Matta. Surat yang terdapat lambang PKS di amplopnya tersebut kemudian diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). "Itu surat dari pak Iskandar, saya ambil surat di Jalan Proklamasi YLBHI, dari anaknya pak Iskandar," katanya, sebelum meninggalkan gedung Pengadilan Tipikor. Meski demikian, sidang tetap dilanjutkan dengan menghadirkan empat orang saksi, salah satunya adik Anis Matta, Saldi Matta. Dalan kesaksiannya, Saldi mengaku pernah dititipkan uang oleh Fathanah sebesar Rp3 miliar. Uang itu, aku Saldi, dititipkan dikantornya pada 17 Oktober 2012. Menurutnya, Fathanah menitipkan uang lantaran tidak memiliki tempat untuk menyimpannya. Saldi pun mengaku sempat menolak karena sadar resiko menyimpan uang berjumlah besar sangat tinggi. Meski begitu, ia tetap menerima penitipan uang itu. Namun, sebelum uang itu diberikan Fathanah dalam satu tas travel warna cokelat, Saldi mengaku sempat menghitung uang tersebut bersama Fathanah. "Uang kemudian dimasukkan ke dalam brankas (kantornya)," katanya di persidangan. Di persidangan, hakim terus bertanya, mengenai asal-usul uang tersebut sehingga dititipkan kepada Saldi. Tetapi, menurut Saldi, saat dirinya bertanya kepada Fathanah, dia tidak menjawab. "Saya tanya, tapi tidak jawab dari mana. Dia bilang hanya baru ambil dari bank," kilahnya. Saldi sendiri mengaku kenal Fathanah sebagai guru bisnisnya. Kepiawaian Fathanah dalam berbisnis terutama melakukan lobi-lobi terhadap relasi membuat Saldi menjadikan Fathanah sebagai seorang guru. Saldi juga mengatakan Fathanah memiliki banyak pengalaman dalam bisnis Event Organizer (EO) yang juga tengah digelutinya. "Akhirnya saya mau belajar dengan dia (Fathanah). Dia sering panggil saya 'dinda'. Kalau saya panggil dia 'kanda'," ujar Saldi di muka persidangan. Mengenai awal perkenalannya, Saldi mengaku mengenal Fathanah dari mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Apalagi, kedekatan keduanya juga dilatarbelakangi dengan sama-sama berasal dari Makasar. Hubungan keduanya pun semakin dekat seusai melakukan pertemuan di gedung Smesco, Jakarta Selatan. "Saya kenal terdakwa sejak Juli 2012. Saat itu, Fathanah menelpon dirinya karena memiliki sebuah travel perjalanan. Saya tahu dia teman dekat Pak Luthfi waktu sama-sama Riyadh Arab Saudi. setelah itu kita bertemu di Smesco," paparnya. (yulian/d)


Berita Terkait


News Update