KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 312 ribu personel Polri dikerahkan mengawal seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru di seluruh wilayah Indonesia.
“Dalam Operasi Lilin ini, Polri mengerahkan sekitar dua pertiga kekuatan personel. Total ada kurang lebih 312 ribu personel yang kami siapkan untuk mengamankan seluruh kegiatan masyarakat,” kata Kepala Korps Sabhara (Kakorsabhara) Polri Irjen Mulya Hasudungan Ritonga kepada awak media di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Desember 2025.
Selain personel, 2.903 pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu disiapkan di berbagai wilayah. Pos-pos tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan ibadah, kunjungan ke pusat keramaian dan pusat perbelanjaan, hingga aktivitas lainnya selama libur akhir tahun.
Mulya menegaskan, masyarakat dapat memanfaatkan layanan kepolisian melalui nomor darurat 110 apabila membutuhkan bantuan atau menghadapi permasalahan di lapangan. Ia mengakui masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan tugas, namun Polri berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.
Baca Juga: Volume Sampah Malam Tahun Baru 2026 di Kabupaten Tangerang Diperkirakan Meningkat 40 Persen
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila dalam pelaksanaan tugas masih terdapat kekurangan. Namun kami pastikan Polri akan terus berupaya memberikan pelayanan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat pastikan kondisi rumah dalam keadaan aman sebelum ditinggalkan, mulai instalasi listrik, stop kontak dicabut, tidak ada kebocoran air, hingga lepas kompor dan sumber gas.
“Pastikan pintu dan jendela terkunci dengan baik. Bagi yang tinggal di lingkungan perumahan, sebaiknya melapor kepada ketua RT atau petugas keamanan setempat agar bisa dilakukan pemantauan,” ucapnya.
Ia menambahkan, titik-titik krusial dalam Operasi Lilin meliputi tempat ibadah, pusat keramaian, pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar tumpah, serta jalur arus mudik dan jalur ke Bali. Seluruh lokasi tersebut menjadi prioritas pengamanan.
Terkait perayaan malam tahun baru, Mulya meminta masyarakat tidak berlebihan, terutama penggunaan petasan dan kembang api. Imbauan tersebut disampaikan sebagai bentuk empati kepada masyarakat di sejumlah daerah yang masih dilanda musibah.
