Amir Hamzah, 50 tahun, warga yang terharu karena ijazahnya dapat diambil setelah puluhan tahun tertahan di sekolah. (Sumber: Poskota | Foto: Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

Ijazah Amir Hamzah yang Tertahan Puluhan Tahun di Sekolah Akhirnya Diserahkan

Selasa 30 Des 2025, 17:22 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wajah haru terpancar dari Amir Hamzah, 50 tahun, seorang petugas kebersihan di salah satu perumahan di Jakarta. Setelah puluhan tahun tertahan di sekolah, ia akhirnya menerima ijazah asli miliknya.

Amir mengaku terharu karena ijazah yang sejak lama belum bisa diambil akhirnya kembali ke tangannya.

“Ya, perasaannya saya bangga, senang karena bisa kembali ijazah,” kata Amir di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 30 Desember 2025.

Ia bercerita pernah bersekolah di SMU Dwisaka, Jakarta Pusat, dan lulus pada 1998. Namun sejak lulus, ijazah tersebut tak pernah bisa ditebus hingga bertahun-tahun kemudian.

Baca Juga: TPS Ilegal di Babelan Bekasi Ditutup, DLH Akui Kerja Sama dengan KMPS Tak Berjalan Efektif

Karena tidak memiliki ijazah asli, Amir mengaku sempat memohon kepada pihak sekolah agar diizinkan menggunakan fotokopi ijazah untuk melamar pekerjaan.

“Sekarang saya kerja jadi clening service di perumahan. Ijazahnya bakal saya rawat, saya simpan,” ujar Amir.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyerahkan pemutihan ijazah tahap kelima kepada 2.735 siswa. Penyerahan dilakukan di Balai Kota Jakarta, Selasa pagi.

Sepanjang 2025, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Baznas Bazis Jakarta telah memutihkan 6.050 ijazah dengan total anggaran sekitar Rp 14,9 miliar.

Baca Juga: Perumdam Tirta Berkah Pandeglang Berhasil Pasang 36.978 Meter SR Sepanjang 2025

“Pemerintah DKI Jakarta menyerahkan Pemutihan Ijazah tahap kelima, tahap yang terakhir yang berjumlah akhirnya total 6.050 ijazah yang diputihkan di tahun 2025 ini, dengan budget biaya kurang lebih Rp14,9 miliar, bekerja sama dengan Baznas Bazis dan di setiap acara untuk Pemutihan Ijazah,” kata Pramono.

Pramono menyebut masih banyak warga, termasuk yang telah berusia dewasa, ijazahnya tertahan di sekolah dan baru bisa diserahkan setelah adanya intervensi pemerintah.

“Inilah potret pendidikan kita dan mudah-mudahan di Jakarta program seperti ini tetap akan kami lanjutkan untuk tahun depan,” kata Pramono.

Tags:
pemutihan ijazahPramono Anungijazah

Pandi Ramedhan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor