JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Momen libur panjang Natal dan Tahun Baru dimanfaatkan warga untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di ruang terbuka hijau. Salah satu destinasi favorit yang kembali ramai dikunjungi adalah Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Sejak pagi, kawasan kebun binatang ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Mereka datang untuk menikmati suasana hijau, melihat satwa, sekaligus melepas penat dari rutinitas harian.
Ridwan, 50 tahun, warga Depok, mengaku rutin mengajak keluarganya berkunjung ke Ragunan. Menurutnya, kebun binatang ini menjadi pilihan utama karena nyaman dan ramah keluarga.
“Sebenarnya sih kita hampir sebulan sekali ngajak anak ke sini karena tempatnya bagus, udah bagus semua sih,” kata Ridwan saat ditemui di Ragunan, Selasa, 25 Desember 2025.
Ia menilai, Ragunan kini semakin tertata dengan baik. Tidak hanya koleksi satwa yang terawat, namun juga taman-taman hijau yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Kita melihatnya ya lihat pemandangan banyak sih ya. Lihat taman-taman yang bagus, hijau-hijau. Terus ikannya, semuanya pokoknya hampir seluruhnya oke semua,” ujarnya.
Selain keindahan alam, Ridwan juga mengapresiasi fasilitas penunjang yang tersedia di Ragunan. Menurutnya, fasilitas umum seperti toilet dan tempat ibadah sudah memadai dan mudah diakses pengunjung.“Kalau untuk musala semua alhamdulillah masjid-masjid bagus, toilet juga dekat ya, nggak jauh-jauh,” katanya.
Ia menambahkan, kemudahan transportasi di dalam area Ragunan turut membuat pengunjung nyaman, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak atau orang lanjut usia.“Mau jalan juga tinggal kita mau naik motor atau apa, udah tinggal bisa sewa-sewa,” lanjutnya.
Menariknya, Ridwan menyebut Ragunan tak hanya diminati warga Jakarta, tetapi juga pengunjung dari luar daerah, bahkan luar Pulau Jawa.
“Udah orang luar Sumatera aja sampai ke sini, luar pulau Jawa ke kita gitu loh. Berarti kan kebun ini udah oke, menarik,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai kritik atau masukan, Ridwan mengaku tidak memiliki keluhan berarti. Ia berharap pengelola hanya terus menjaga dan merawat fasilitas serta satwa yang ada.
Baca Juga: 38 Ribu Kendaraan Keluar Masuk Puncak Bogor di Hari Raya Natal, Polisi Terapkan One Way Arah Jakarta
“Kalau saya sih nggak ada kritik ya. Fasilitasnya udah oke banget. Tinggal dijaga, dirawat hewan-hewannya, sama keamanan,” imbuhnya.
Libur panjang Natal dan Tahun Baru menjadi momentum bagi warga untuk kembali menikmati ruang publik. Ragunan, dengan suasana hijau dan fasilitas yang semakin baik, tetap menjadi pilihan favorit untuk rekreasi keluarga di tengah hiruk pikuk ibu kota.
Tak Dongkrak Pendapatan
Libur Natal yang biasanya identik dengan lonjakan pengunjung tidak sepenuhnya berdampak pada peningkatan pendapatan pedagang kaki lima (PKL) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Sejumlah pedagang mengaku, penjualan pada libur Natal tahun ini cenderung stagnan dan tak jauh berbeda dengan hari libur biasa.
Nadia, 47 tahun, pedagang mainan anak yang telah puluhan tahun berjualan di Ragunan, mengatakan pendapatan pada libur Natal kali ini tidak mengalami peningkatan signifikan dibanding hari-hari biasa.
“Kalau sama aja sih. Natalan ini nggak kayak tahun-tahun yang dulu. Anggaplah sama kayak hari libur biasa, kayak hari Minggu,” ujar Nadia saat ditemui di area Ragunan.
Ia menyebut, kenaikan pendapatan hanya terjadi dalam jumlah yang sangat kecil.“Paling peningkatan itu cuma satu persen lah. Ibarat kata harusnya dapat sepuluh ribu, paling jadi sebelas ribu atau sepuluh setengah,” katanya.
Baca Juga: Polres Cimahi Siaga Pengamanan Natal hingga 26 Desember
Menurut Nadia, salah satu faktor utama yang memengaruhi turunnya daya beli pengunjung adalah maraknya perdagangan daring. Ia menilai, keberadaan platform belanja online membuat pengunjung lebih memilih membeli mainan melalui ponsel dibanding langsung di lokasi wisata.
“Ngaruh banget. Sekarang kan ada TikTok, Shopee. Bahkan anak saya sendiri bilang, ‘Bunda nanti aja beli di online, Ibu udah pesan di Shopee’,” tuturnya.
Nadia mengaku sering menemui pengunjung yang membatalkan niat membeli karena sudah lebih dulu berbelanja secara online. Padahal, harga mainan yang dijual di Ragunan relatif terjangkau dan menyesuaikan dengan karakter pengunjung.“Ragunan itu kan menengah ke bawah. Kita jual juga nggak mahal, harga pasar aja. Sesuai sama harga masuknya,” ujarnya.
Nadia sendiri merupakan pedagang lama di Ragunan. Ia mengaku mulai berjualan sejak duduk di bangku sekolah dasar, jauh sebelum kawasan tersebut ditata seperti sekarang.“Saya dari SD kelas enam sudah jualan di sini. Dulu Ragunan masih hutan. Sekarang umur saya 47,” katanya.
Meski kondisi penjualan berubah, ia tetap bertahan berjualan mainan anak. Menurutnya, jenis mainan yang diminati pengunjung kini bersifat musiman, mengikuti tren yang sedang digemari anak-anak.“Sekarang nggak bisa ditetapkan. Musiman, anak lagi suka apa. Beda sama dulu,” ujarnya.
Namun, untuk Ragunan, Nadia menyebut mainan bertema satwa masih menjadi favorit pengunjung.“Kalau di sini pasarannya jerapah sama gajah. Itu best seller Ragunan. Namanya juga kebun binatang, ya pasti binatang yang laku,” pungkasnya. (Dhiya Ahmad/M2)